Share

Kau Masuk ke Dalam Perangkapku

“Kamu sedang melukis siapa?” tanya Oliver dengan tatapan lekat.

“Ayahku,” jawab Vier dengan senyum di wajahnya. Anak itu bahkan menatap lekat wajah Oliver.

“Ayahmu?” tanya Oliver dengan nada terkejut.

Vier mengangguk dan masih mencoba untuk mengamati sosok yang tengah berdiri di hadapannya.

“Ayahmu pasti sangat beruntung memiliki putra sepertimu.” Oliver mengacak puncak kepala Vier dan memuji kecerdasan anak itu. Ia bahkan merasa iri kepada Vier yang dapat melukis wajah ayahnya. Sedangkan dirinya? Ia bahkan sudah terbuang di panti asuhan sejak bayi dan tidak pernah melihat wajah ayahnya.

“Aku tidak tahu, ayahku akan merasa senang atau tidak melihat hasil lukisanku,” Vier berbicara dengan nada polos. Ada kerinduan yang tengah ia bendung di dalam hatinya.

“Jangan bersedih, aku pastikan ayahmu akan menyukai hasil lukisanmu. Kebetulan, aku akan tinggal beberapa hari di sini, jadi kita bisa bertemu di lain waktu. Ini kartu namaku dan kita bisa berjumpa di Sandyan Hotel. Aku ingin mengundan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status