"Kamu sebenarnya sudah tahu 'kan kalau Mulan merencanakan semua ini padaku?" tanya Amanda.Carlos mengangguk pelan. Dia memang sudah mengetahuinya dari Angga karena memata-mati Mulan dan Mamanya. Dia memang merahasiakan semua ini dari Amanda agar rencana pembalasan dari Carlos untuk Mulan berhasil."Tentu aku tahu, aku hanya ingin melindungimu saja karena orang yang disuruh mencelakaimu ada di dekatmu," balas Carlos."Terima kasih telah melindungiku," ucap Amanda memeluk Carlos.Pertanyaan kedua dari Amanda adalah tentang sikap Mamanya Carlos kedepannya, "Lalu bagaimana dengan Mamamu? Aku yakin dia akan membuat perhitungan denganku karena menantu kesayangannya kamu permalukan," ucap Amanda."Tenang saja. Mama tak akan melakukan hal itu," balas Carlos sambil mengelus rambut Amanda.Amanda masih saja khawatir soalnya keluarga kaya itu rumit. Mereka akan diam saja kalau reputasi keluarga mereka bagus. Tapi kalau sedang tidak baik-baik saja mungkin mereka akan melakukan segala cara mencar
Angga mengerutkan dahinya. Kenapa Amanda bisa tidak peka terhadap kemarah Carlos yang disebabkan oleh dirinya sendiri. Kalau Amanda tidak segera membujuknya mungkin semua karyawan yang berhubungan dengan Carlos akan mendapatkan kesialan."Amanda, coba kamu pikirkan apa yang barusan kamu lakukan tadi? Kamu menolak di rangkul oleh bos di ruanganmu. Jadi bos marah," jawab Angga."Kenapa seperti itu saja harus marah. Aku hanya menjaga saja agar tidak ada gosip dari orang lain di kantor ini terhadapku," balas Amanda.Angga menghela nafas kasar, dia akan kualahan meladeni bosnya yang sedang merajuk atau suasana hatinya tidak enak hari ini. "Amanda, kalau bos marah tolong kamu bantu kami untuk berbicara ya. karena hanya kamu yang bisa mengatasinya," balas Angga."Aku tidak bisa berjanji, kamu lebih baik pergi saja ke ruannganmu dulu. Jangan ganggu aku kerja," ucap Amanda. Angga sudah kembali ke ruangan kerjanya. Amanda juag sudah mulai mengerjakan tugas-tugasnya. Hari ini Amanda banyak sek
Carlos sangat tidak suka melihat siapa yang datang. Dia adalah Diksa mantan kekasih Amanda yang sudah menjebak dan menyakiti Amanda karena mempunyai selingkuhan. Dia juga membuat Carlos membencinya karena meremehkan dia saat itu. "Amanda lebih biak kita pergi saja memilih tempat makan yang lain," ucap Carlos yang wajahnya menunjukkan ketidaksukaannya. "Apa itu Carlos yang katanya pemilik perusahaan terbesar di kota ini? Apa kamu sudah menurunkan standar tempat makanmu. Atau kamu sudah bangkrut karena hanya bisa mengajak Amanda makan di pinggir jalan seperti ini?" ledek Diksa. Amanda meminta Carlos untuk tidak terpengaruh dengan ocehan Diksa yang tidak berguna. Sebenarnya mungkin dia sedang stres karena hotelnya sedang sepi pengunjung akhir-akhir ini. Atau mungkin hutangnya makin banyak karena uangnya ia pakai foya-foya memanjakan kekasihnya yang bergaya bak selebriti itu padahal ekonominya sulit. "Aku rasa kamu benar Amanda. Mantan kekasihmu itu belum bisa move on darimu dan juga
Herlina mendekati Diksa lalu merangkulnya. Dia ingin terlihat pasangan yang mesra di hadapan Amanda."Diksa, aku mencarimu kemana-kemana ternyata di sini!" seru Herlina."Iya aku bertemu Amanda dan menyapanya," ucap Diksa pelan.Herlina pura-pura keget bertemu Amanda. Dia memang jago berakting padahal di dalam hatinya ingin menyingkirkan Amanda."Amanda, senang bertemu denganmu," sapa Herlina."Tapi aku tidak senang bertemu denganmu," balas Amanda.Herlina memulai aktingnya kembali. Dia memasang wajah sedih di depan Amanda dan Carlos. Bahkan air matanya terurai ke pipinya padahal Amanda tidak mencelakainya."Amanda aku memang pernah bersalah padamu. Tapi kenapa kamu tidak mau memaafkan aku?" tanya Herlina sambil mengusap air matanya."Aku sudah memaafkanmu. Tapi biarlah kehidupan kita jalani masing-masing," ucap Amanda.Amanda duduk kembali ke tempatnya semula dan mulai makan apa yang ia pesan tadi. Carlos mengikuti duduk di sebelahnya dan makan bersama.Herlina yang merasa diabaikan
Herlina dan Diksa saling tatap mendengar Carlos meminta memutar cctv. Dia sedikit takut pasti dari cctv akan ketahuan kalau dia berbohong."Bagaimana Diksa?" tanya Amanda."Tenang, aku akan menyuap petugas itu," jawab Diksa sembari mengamati keadaan.Carlos menyeringai tipis dia melihat gelagat Diksa yang mencurigakan dan mendekatinya. Dia sengaja berdiri didekatnya agar dia tidak bisa bergerak sedikitpun melakukan kecurangan."Aku tidak menyangka ada seseorang yang mencoba menghilangkan barang bukti," celetuk Carlos."Maksudmu apa?" bentak Herlina."Aku hanya berkata asal tapi kamu marah. Apa benar kalau kalian mau merusak cctv agar semua orang percaya kata-kata kalian," jawab Carlos sembari tersenyum licik."Tidak," balas Herlina singkat.Carlos menyeringai tipis dia sengaja berada di dekat mereka berdua agar tidak bisa melakukan sesuatu yang buruk. Tak lama petugas pengelola tempat makan datang dia berkata tidak bisa menunjukkan cctv ke sembarang orang karena perintah atasan. Jadi
"Justru aku pulang karena rindu sama mama," balas Carlos sambil menyeringai tipis. Nyonya Wiliam kaget Carlos mengatakan kalau rindu padanya. Nyonya Wiliam mempunyai kesempatan untuk meminta Carlos meninggalkan Amanda jika dia berada di rumah. "Aku tidak percaya dengan apa yang kamu ucapkan kecuali kamu melepaskan wanita miskin itu!" seru Nyonya Wiliam. "Hehe, melepaskan Amanda?" tanya Carlos. Nyonya Wiliam merasa di remehkan oleh Carlos. Dia tertawa saat Mamanya memintanya meninggalkan Amanda. Sepertinya dia pulang bukan karena merindukannya tapi karena ada maksud yang lain. "Kamu mempermainkanku, ya. Kenapa tertawa padahal tidak ada yang lucu," jawab Nyonya Wiliam. "Tentu saja itu adalah permintaan yang lucu. Mama aku tidak akan meninggalkan Amanda sedetikpun," balas Carlos. Nyonya Wiliam melengos dan kesal dengan jawaban Carlos lebih baik dia tidak pernah pulang ke rumah kalau hanya membuatnya hatinya tidak senang. Satu-satunya menantu yang bisa masuk ke dalam keluarga Wilia
Nyonya Wiliam sedikit ketakutan. Tapi Carlos tipe anak yang tidak pernah main-main dengan omongannya. Dia akan melakukan apapun sesuai dengan perkataannya."Carlos, apa kamu tega memenjarakan orang yang telah melahirkanmu?" tanya Nyonya Wiliam."Heh, walau itu Mama kalau menyentuh orangku akan aku penjarakan. Mama telah menyentuh batas kesabaranku," balas Carlos.Mendadak hati Nyonya Wiliam menjadi sakit. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Kekuatannya juga tidak kuat. Walau dia seorang nyonya besar tapi tidak memiliki kuasa apa-apa."Carlos demi wanita itu kamu tega memusuhi Mamamu sendiri," ucap Nyonya Wiliam."Itu salah Mama sendiri. Telah membuat aku tidak senang. Kamu memang orang yang melahirkan aku tapi tidak merawatku dan sibuk dengan arisan dan kumpul-kumpul bersama teman-temanmu," balas Carlos.Carlos menyeringai tipis bisa membuat orang tuanya ketakutan seperti itu. Memang ia sengaja memberi ancaman agar tidak lagi melakukan hal kotor untuk mencelakai orang dan membuat r
Nyonya Wiliam semakin ingin menunjukkan kepada suami dan anaknya kalau tidak ada Amanda perusahaannya akan tetap berjalan."Aku tidak akan memecatnya," ucap Carlos."Kalau tidak di coba mana kamu akan tahu. Perusahaan kita itu besar kehilangan satu orang saja tidak akan bisa memberikan perubahan yang begitu drastis. Operasional tetap akan berjalan," balas Nyonya Wiliam.Memang benar apa yang dikatakan oleh Nyonya Wiliam. Tapi tidak semua orang bisa bekerja dengan baik. Kadang orang yang bisa dipercaya sekalipun akan menikung dari belakang dan mengkianati dari belakang."Ma, kamu memang benar semuanya akan tetap berjalan walau Amanda tidak ada. Tapi klien kita yang biasa pesan desain baju di Amanda akan ikut kemanapun dia pergi. Jadi kita akan kehilangan beberapa klien," ucap Carlos."Hanya beberapa saja. Suruh tim marketing mencari pelanggan baru," balas Nyonya Wliiam.Plak! Tuan Wiliam menampar Istrinya karena kesal. Dia hanya bisa berbicara dan tidak tahu bagaimana keadaan di lapang