Share

BAB 21 Penuh Sesak

Aku langsung terdiam, karena memang seluruh mata jadi tertuju padaku. Aku bukanlah orang yang suka menjadi pusat perhatian, itu sangat membuatku merasa tidak nyaman.

Aku segera menghabiskan makananku tanpa menghiraukan Pak Anggara yang terlihat kesenangan sendiri saat ditinggalkan berdua oleh Suamiku.

"Kamu tidak berniat untuk menghindar dariku, kan?" tanya Pak Anggara.

"Bukankah sebuah ranting yang mengganggu perjalanan itu harus disingkirkan? Jika dipaksakan terus melaju, tidak hanya kendaraanku yang berkemungkinan akan mengalami kerusakan walau hanya tergores, tetapi ranting sudah dipastikan akan hancur. Begitulah kiranya jika Pak Anggara masih bulat ingin menjadi orang ketiga dalam rumah tanggaku."

Pak Anggara tersenyum tipis. "Pandai sekali kamu mengumpamakan sesuatu. Tapi aku bukan sebuah ranting. Anggaplah aku ini polisi tidur. Terciptanya polisi tidur bukan untuk mengganggu perjalananmu, melainkan memberi peringatan agar kamu tidak melaju dengan ugal-ugalan. Kamu mau melindas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
arif Deti
bodoh itu nama nya maaf geregetan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status