Share

BAB 45 Permulaan

Tubuhku terasa membeku saat langkah kakiku terhenti secara otomatis. Perlahan aku tempelkan telingaku pada pintu kamar dengan niat ingin mendengar lebih jelas lagi.

Ya, memang tidak salah lagi!

Aku mendengar suara napas yang memburu, seperti orang yang terengah-engah ketika berolahraga. Tepatnya berolahraga malam. Apalagi kalau bukan aktivitas seksual.

Umurku sudah 28 tahun, tidak mungkin jika aku tidak tahu suara apa yang sedang aku dengar sekarang ini. Bahkan aku sudah menggigit lidahku sendiri hanya untuk memastikan jika aku tidak sedang bermimpi dalam tidurku.

Tubuhku seketika saja terasa gemetar. Kalau bukan Mas Rendi dan Mbak Dyan, lalu siapa lagi? Karena sudah pasti mereka berdua.

Aku masih mencoba menyangkal. Sehingga kini aku mengambil kursi meja riasku, aku akan melihat dan memastikan langsung lewat celah ventilasi pintu kamar.

Perlahan aku naik, memastikan aku benar-benar melihat dengan jelas apa yang terjadi diluar kamar.

Dan ....

Boom!!!

Benar saja, aku melihat Mbak Dyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status