Share

MERTUA MARUK

Romlah terus uring-uringan setiap menatap mantunya. Perhiasan yang bergelayut manja di badan Munaroh benar-benar membuatnya panas tak karuan. Belum lagi Ali yang tak mampu membelikan perhiasan sebanyak yang dipunya istrinya.

“Loe gimana sih, Al? Punya istri kaya tapi ga bisa ikut nikmatin duitnya?” hardik Romlah menyalahkan anaknya.

“Pan, Enyak tahu sendiri kalau Munaroh itu ternyata pelit,” kilah Ali.

“Makanya kamu harus pinter-pinter nyuri hati istri loe!” saran Romlah. “Kalau perlu curi aja tuh duitnya.”

“Astagfirulloh Nyak!” pekik Ali sambil mengurut dada.  “Istigfar, Nyak!” lanjutnya. “Nyuri itu dosa.”

“Tahu Enyak,” sahut Romlah sewot. “Tapi hati ini panas Al, lihat perhiasan Munaroh yang gede-gede entu,” curhat Romlah dengan nada berapi-api.”

“Mintain gih, tiga atau empat gelang Munaroh yang gede-ge

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status