Share

BAB 114

Mata Awan menyipit tajam ketika menatap Samba. Ia tidak memiliki sedikitpun rasa kasihan terhadap Samba.

Awan dengan dingin menendang Samba, hingga beberapa kali. Sampai Samba meringkuk di bawah kakinya.

"Apa kamu masih menganggap manusia itu lemah?" Tanya Awan ketus.

Empat cakar di kakinya mengeluarkan api hitam. Lalu, dengan dingin Awan menginjak pundak Samba.

"Arghhkk.."

Samba mengerang kesakitan. Pijakan Awan tidak hanya melukai pundaknya, tapi api hitam di kakinya membuat tulang pundak Samba langsung hancur dalam satu hentakannya.

Samba mengaum keras, karena rasa sakit yang luar biasa.

Awan hanya mendesis dingin, itu masih belum cukup untuk melampiaskan amarahnya.

Cess,

Krak!

Kembali terdengar bunyi daging yang terbakar dan suara tulang patah, Samba kembali mengaum keras karena kesakitan. Tubuhnya yang sudah lemah, bergetar hebat karena tidak kuasa menahan rasa sakit yang di alaminya. Awan dengan kejam menyiksanya tanpa bebelas kasihan sedikitpun pada Samba.

Dua kaki depan Samba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Roman Saputra
aku tahu itu mungkin tangannya lucinta luna....wkkkkkk
goodnovel comment avatar
Indra TEKNIK015
tangan amanda sepertinya.
goodnovel comment avatar
Ipul Rahman
tambah thorrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status