"Berhentilah mencoba dan menyerah saja! Seperti apapun kamu coba menghancurkannya, nyatanya, kamu tidak membuat kemajuan apapun!" Cibir Ray Elbar mengejek semua usaha Awan untuk menghancurkan perisai pertahanan absolutnya. Jurus perisai pertahanan Ray yang merupakan ajaran dari Wariga, memiliki tujuh tingkatan berbeda. Level pertama adalah perisai emas Wariga. Komandan Bintang klan Sanjaya telah mencoba menghancurkan pertahanan ini sebelumnya dan Alexis tidak berhasil meski telah mengerahkan semua kekuatannya. Namun, Awan berhasil menghancurkannya dengan api birunya saat pertama kali datang. Apalagi, Awan juga bisa menggunakan semburan api naga yang 'aneh', membuat Ray tidak berani meremehkannya dan menghindari resiko yang tidak perlu dan selanjutnya, ia berpikir untuk langsung menggunakan jurus pertahanan puncaknya, 'Pertahanan Absolut Wariga'. Jurus ini terbentuk oleh energi murni Wariga yang ia warisi dan juga penyerapan kekuatan alam. Ini juga pertama kalinya Ray menggunakan ju
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Segala sesuatunya ada kelemahannya.Dua penggal kalimat tersebut, semakin akrab dalam kamus kehidupan Awan setelah melewati banyak pertarungan dan itu memberi Awan pengalaman lebih dalam menghadapi setiap pertarungannya.Semua serangan Awan sebelumnya, tidak hanya sekedar melakukan serangan secara membabi buta. Awan mempelajari setiap celah yang bisa ia jadikan sebagai jalan untuk menembus pertahanan lawan.Akhirnya, serangan terakhir Awan berhasil membuat celah tersebut.'Aku mengerti sekarang. Pertahanannya tidak hanya sekedar memadatkan energi murni menjadi perisai pertahanan yang sangat kuat. Perisainya juga terbuat dari elemen cahaya. Itu sebabnya, semua seranganku api tidak berhasil menembusnya.'Setelah menyadari kelemahan perisai lawan, Awan tampak lebih tenang dan percaya diri."Hohoho, kamu berpikir bahwa pertahananmu itu adalah yang terkuat dan mustahil untuk ditembus, bukan? Kalau begitu, perhatikan baik-baik! Hari ini, aku aka
'Tidak akan ada bantuan, sampai wanita itu berhasil dikalahkan. Tapi, sepertinya, waktunya masih lama. Aku harus memprioritaskan keselamatan Arthur.' Pikir Ray cemas, melihat belum ada tanda-tanda keluarga utama lainnya akan muncul di sana saat ini.Itu artinya, mereka semua masih belum berhasil mengalahkan Amanda Pitaloka, meski sudah mendapat bantuan dari dua orang yang dipanggil oleh Leon. Jebakan ini, sebenarnya ditujukan untuk ketua klan Sanjaya, mengingat reputasinya. Hanya saja, kemampuan Amanda serta Awan yang belum datang saat itu, membuat mereka berubah pikiran dan memutuskan untuk menjatuhkan Amanda terlebih dahulu dengan memancingnya ke lembah naga klan Royal. "Arthur, awas!" Teriak Ray tiba-tiba.Dua kelebat cahaya hitam melesat cepat ke arah mereka dan membuat Ray dengan cepat bereaksi. Ia segera mendorong tubuh Arthur menjauh dan menghadang serangan tersebut dengan sisa kekuatannya.Wus!Slash!"Argghh!"Ray berhasil menahan serangan pertama Awan, namun tidak dengan s
Gundala tidak menyia-nyiakan suntikan energi murni Awan yang masih ada di dalam dirinya dan ingin menjatuhkan sebanyak mungkin pasukan musuh di sekitarnya.Sementara itu, saat Ray masih larut dalam kesedihannya, Awan sudah mendarat tepat di depannya dan di belakangnya, terdapat genangan darah dengan lusinan tumpukan mayat pasukan Royal yang menghentikan Awan sebelumnya."Sepertinya, kamu bukan sekedar menangisi kematian putra dari ketua klan Royal!"Mata Awan sangat jeli dan cukup jelas membedakan lolongan kesedihan Ray dan segera menemukan kejanggalan dalam tangisan tersebut. Saat ia menebak hal tersebut dengan benar, Ray yang masih berduka tiba-tiba mengangkat wajahnya yang kini sudah dipenuhi oleh air mata. Matanya tampak memerah karena emosi yang membuncah dalam dirinya.Dengan penuh kebencian, Ray berteriak ke arah Awan, "Kamu telah membunuh putraku, matilah!" Ray tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan berteriak seperti orang gila dan sekaligus, tanpa sadar telah mengungkapka
"Komandan Bintang, aku serahkan tempat ini padamu! Bersiaplah untuk segala kemungkinan!" Pesan Awan singkat pada Alexis. Awan tidak ingin, euforia kemenangan saat itu membuat, mereka menjadi lengah dan memberikan kesempatan pada lawan untuk menyergap mereka."Serahkan pada saya, ketua!"Awan tidak bsempat icara banyak karena mengkhawatirkan keseloamatan Amanda dan segera melesat terbang ke arah sumber ledakan sebelumnya. Awan terus coba menghubungi Amanda lewat koneksi bathin mereka. Hanya saja, ada sesuatu yang menghalangi komunikasi bathin mereka dan membuat mereka tidak bisa terhubung satu sama lain. Namun, setelah terbang selama beberapa saat lamanya, Awan tiba-tiba bisa merasakan keberadaan Amanda. Awalnya hanya tanda samar dan semakin jauh ia bergerak ke arah ledakan, Awan semakin bisa merasakan keberadaan Amanda dengan jelas. Mungkin karena jarak mereka yang sudah semakin dekat. Awan yakin ada sesuatu yang menghalangi komunikasi bathin mereka saat itu dan itu semua, pasti a
Awan muncul tepat di tengah pasukan aliansi berada, tidak lama kemudian.Dengan buru-buru, Awan segera memerikisa kondisi Amanda dan ia dibuat tercengang, saat menyadari bahwa Amanda menderita luka lebih parah dari yang ia duga. "Jangan bergerak dulu, aku akan menyembuhkan lukamu!" Ujar Awan menahan tubuh Amanda dan segera mengeluarkan spirit pohon Ara. Seketika, akar kehidupan bercahaya kehijauan, keluar dari tubuh Awan dan melilit tubuh Amanda dan membungkusnya seperti kepompong hidup.Pasukan aliansi yang melihat kemunculan mereka, segera mengerubungi keduanya. Tidak ada yang berani bertanya saat itu, karena melihat Awan sedang berkonsentrasi menyembuhkan Amanda. Jadi, mereka hanya berani menebak-nebak dengan pikiran liar dan rasa penasaran.'Apa yang terjadi?''Bagaimana nona Amanda bisa terluka seperti ini?''Apa musuh yang mereka hadapi begitu kuat?' Banyak pikiran liar dalam benak pasukan aliansi saat ini. Apalagi, Awan muncul sangat cepat, tidak lama setelah ia menghilang se
'Klan Sanjaya memiliki pemimpin yang luar biasa! Hanya beberapa patah kata darinya, mampu membuat moril semua orang berubah dalam sekejap.' Puji Abimana dalam hati menyaksikan kemampuan Alexis dalam menaikan mental pasukannya.Pasukan aliansi yang semula tertekan karena kehadiran Leon dan tiga orang lainnya, kini berbalik menjadi semangat juang yang pantang menyerah.Di sisi lain, Leon mencibir semangat juang yang ditunjukkan oleh pasukan aliansi. Di matanya, mereka semua tidak ada artinya.Namun, ekspresinya segera berubah menjadi gelap, saat melihat lautan mayat pasukan Royal dan termasuk anggota utama keluarganya.Leon tidak pernah melihat mayat dalam jumlah sebanyak itu sebelumnya. Terlebih, mayat-mayat ini berasal dari klannya. Biasanya, keluarga Royal yang selalu menentukan nasib suatu klan ataupun negara di bawah perintah absolut Leon. Kapan situasinya jadi berbalik?Leon merasakan seluruh sel dalam tubuhnya bergejolak. Namun, ia masih menahan diri demi rencana mereka. Satu ha
"Kakek, komandan Bintang, bagaimana keadaan kalian berdua?" Abimana dan Alexis bertukar pandang sebentar dan mereka sepertinya mengalami kondisi yang sama."Kami berdua baik-baik saja. Namun, kami tidak bisa menggunakan kekuatan kami untuk saat ini." Balas Alexis dengan ekspresi tidak berdaya."Tidak bisa menggunakan kekuatan?" Gumam Awan heran. Penasaran, Awan segera menggunakan mata bathinnya untuk memeriksa kondisi keduanya. Tidak ada masalah dengan tubuh mereka. Hanya saja, Awan menemukan bahwa aliran cakra dalam tubuh keduanya menjadi pasif. Itu sebabnya mereka terlihat lemah dan tidak ubahnya seperti orang biasa pada umumnya. "Aneh!" Gumam Awan heran."Hahaha, kalian semua tidak akan pernah bisa melawan formasi Yin keluarga kami!" "Hari ini, tidak ada satupun dari kalian yang akan keluar hidup-hidup dan tempat ini, akan menjadi kuburan kalian semua!" Teriak Leon dengan dipenuhi oleh keinginan membunuh.Dendam karena banyak pasukan dan anggota keluarganya yang tewas, membuat L