Share

BAB LII

Aku menuntun Rin, Dawan dan Liliana juga beruang yang mengejar kami secara brutal kearah tangga tersebut.

“ Tidak ada waktu. Pergilah terdahulu!” jerit Liliana untuk kedua kalinya.

Liliana mengulur waktu, dan mengalihkan beruang itu dariku, Dawan dan Rin. Kami berlari menuju pilinan tumbuhan yang terlihat seperti akar yang menjuntai. Aku meraih juntaian itu dan mulai memanjat, disusul oleh Dawan dan Rin dibawahku.

Huft huft huft

Kami berhasil mencapai ruang pribadi ayahku, ini lebih cocok disebut sebagai rumah pohon. Aku merebahkan diriku di teras rumah pohon tersebut. Pilinan yang membentuk tangga itu mulai sedikit terlepas. Hampir saja Rin terjatuh. Namun, dia masih bisa aku dan Dawan raih.

Liliana masih berlari menghindari serangan frontal beruang itu. Seharusnya dia harus pura-pura mati saja.

“ Pegang ini!” jerit Rin.

Dia memberikan sebuah akar gantung yang menjuntai selayaknya tali kepada ku, dia juga menyuruhku u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status