“ Aku Kenshin Marsum, panggil aku Ken.” Sapaku kepada mereka dengan senyum ikhlas.
Cryiet
Pintu terbuka, seseorang masuk kedalam ruangan itu,
“ Kenshin, nama orang asia ya. Aku Oscar Clasvoki. Salam kenal Ken. ” orang yang masih dalam keadaan menutup pintu secara perlahan itu langsung memperkenalkan dirinya kepadaku.
Dia pria yang berjanggut dengan kumis yang menyatu, rambut miliknya bewarna cokelat gelap dengan lengan yang penuh dengan bulu halus. Suaranya pun terdengar berat.
Dia sangat cocok disebut Clasvoki.
Mereka orang-orang juga sedikit terkejut saat mendengar namaku, mereka saling melontarkan pertanyaan seputar Marsum. Sebelumnya, mereka memang telah mendapat kabar tentang keluarga Marsum yang kembali setelah sekian lama menghilang.
“ Sebentar lagi, anggota IML bukan Gresmonian akan datang. Mereka akan mengusulkan sesuatu tentang pencalonan ketua IML yang baru untuk tiga tahun kedepan. Lebih baik kalian mencari
“ Dimana yang lain?” tanyaku pada Nyonya Laire. Aku mulai menduduki salah satu bangku yang tersedia di meja makan. Meja itu kini beralih menjadi tempat pertemuan kami. Rin ikut duduk disebelahku. “ Mereka sedang keluar. Tidak perlu ditanyakan.” Jawab Laire acuh. Wanita itu memakai gaun berjenis maxi dress bewarna maroon dengan beberapa detail bordiran berpola bunga melengkapi seisi gaunnya. Laire sangat terlihat muda bahkan sangat muda hingga lebih terlihat anggun dari pada Erina. Rin mulai menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi barusan di tempat pengasinganku kepada Laire, dia bercerita dengan sangat jelas serta tidak bertele, sebelumnya Rin memang telah menyampaikan informasi tersebut melalui pesan singkat dari ponselnya, hanya saja menurut Rin, hal itu dianggap kurang sopan menurutnya. “ Baru beberapa hari dia disana, tapi kini masalah sudah semakin rumit. Rin, berhati-hatilah, jika tanda dari mereka sudah muncul, itu alamat kalau akan terjadi
Panas mentari mulai redup, bayangan sudah mulai lebih tinggi dari bangunan rumah. Setelah menyelesaikan makan, aku langsung beranjak dari rumah untuk bertemu pada Laire, kali ini Paman Jhonny juga akan pergi bersamaku. Sedangkan Liliana dan Dawan akan berjaga dirumah, untuk menghindari sesuatu yang buruk terjadi. “ Tubuhmu sudah pulih, apa secepat itu?” sahut Paman Jhonny. Rin mencoba menghubungi Laire, untuk memberitahukan tujuan kami saat itu. Rin benar-benar pelayan yang patuh. Aku juga tidak terlalu tahu mengenai biografinya. “ Ya, begitulah Paman. Rin bilang itu wajar karena aku juga Gresmonian” sambungku. Paman Jhonny hanya sedikit mengerutkan bibirnya, dia kembali memfokuskan pandangannya kejalan yang sedang kami lintasi. “ Tuan, Nyonya mengijinkanmu datang” sahut Rin, Sebenarnya, keputusan Laire tidak terlalu penting bagiku, jika seandainya pun dia melarangku untuk datang. Aku pasti tetap akan datang. Aku h
Ini adalah kesempatan emas yang hanya datang sekali dalam seumur hidup, entah sejak kapan aku semakin tertarik dalam menyelesaikan misteri yang keluarga mereka buat. Aku sangat menyetujui ajuan dari Jonathan, namun dengan cepat Laire menjawab tidak. Dia membantah ajuan Jonathan kepadaku. “ Kau tidak akan kemana-mana!” tegas Laire. Dia semakin keras dan egois, dia melarangku untuk bertemu Hanseel tanpa memberikan alasan yang jelas. Dia juga menekankan kalau aku tidak boleh keluar dari ibukota Lostcity. Aku mencoba membantah perintah Laire. Tapi anehnya, Paman Jhonny juga berpihak pada Laire. Dia juga menahanku untuk tidak keluar dari kota ini dalam waktu dekat. Jika hanya Laire, aku bisa membantahnya. Tapi, jika itu Paman Jhonny, orang yang telah banyak berjasa dan menyelamatkanku, mau tidak mau aku harus menurutinya. Sebuah ponsel bergetar di atas meja yang berada ditengah-tengah sofa. Aku melirik kearah ponsel itu hingga pemiliknya men
Kami mengalami malam yang damai. Who masih belum menunjukkan serangan terangan-terangan mereka beberapa hari terakhir ini. Cukup seorang Terrence yang memantauku tadi siang dan hal itu tidak akan terulang lagi. Sudah ada lebih dari dua minggu aku tidak merasa tenang seperti ini. Sejujurnya, aku bahkan tidak pernah merasa tenang semenjak aku mengetahui kemampuan tentang mimpiku sebelas tahun lalu. Hal itu selalu membuat diriku merasa tertekan dan takut. Namun sekarang, semua sudah jelas. Terutama asal-usul tentang diriku yang tak pernah aku sadari. Malam itu, terlintas sesuatu yang begitu cepat menusuk enchepalonku. Aku seperti mendapat sebuah pesan langsung dari ayahku. Aku teringat sesuatu, dulu semasa kami masih tinggal di rumah pinggir hutan perbatasan Selenal. Ayah memiliki sebuah ruang pribadinya yang terletak tidak jauh dari hutan belakang rumah lama kami itu. Aku merasa bahwa disana pasti banyak sekali petunjuk yang ayah pasti t
Aku menuntun Rin, Dawan dan Liliana juga beruang yang mengejar kami secara brutal kearah tangga tersebut. “ Tidak ada waktu. Pergilah terdahulu!” jerit Liliana untuk kedua kalinya. Liliana mengulur waktu, dan mengalihkan beruang itu dariku, Dawan dan Rin. Kami berlari menuju pilinan tumbuhan yang terlihat seperti akar yang menjuntai. Aku meraih juntaian itu dan mulai memanjat, disusul oleh Dawan dan Rin dibawahku. Huft huft huft Kami berhasil mencapai ruang pribadi ayahku, ini lebih cocok disebut sebagai rumah pohon. Aku merebahkan diriku di teras rumah pohon tersebut. Pilinan yang membentuk tangga itu mulai sedikit terlepas. Hampir saja Rin terjatuh. Namun, dia masih bisa aku dan Dawan raih. Liliana masih berlari menghindari serangan frontal beruang itu. Seharusnya dia harus pura-pura mati saja. “ Pegang ini!” jerit Rin. Dia memberikan sebuah akar gantung yang menjuntai selayaknya tali kepada ku, dia juga menyuruhku u
Dibalik hutan dan cahaya kobaran api yang melahap rumah, wujud mereka terlihat samar sebagaimana beruang. Aku tidak bisa memastikan kejadian saat itu, yang jelas bahwa dugaanku tentang Jason dan Rytme adalah salah. Di Lhome Funeral, seluruh keluarga telah berkumpul. Mereka tampak berbincang dengan senyum mereka satu sama lain. Gulliver bertanya kepada Paman Jhonny tentangku yang tak kunjung hadir. Laire juga sedikit peduli dengan pertanyaan Gulliver saat itu. Mereka menganggap bahwa Paman Jhonny telah ceroboh yang membiarkanku pergi kesuatu tempat tanpa pengawasan dari orang yang jauh lebih kuat. “ Itu tidak cukup. Liliana, Silaene dan Rin tidak cukup kuat. Mereka hanyalah anak kecil bagiku.” Tegur Gulliver pada Paman Jhonny. Erina juga bersikap tenang dengan apa yang sedang terjadi, dia juga menyampaikan bahwa sore itu, perwakilan dari Dorrothy belum juga hadir. Drrrr, drrr, drr Ponsel Paman Jhonny bergetar diwaktu mereka seda
Angin sedikit menyapu pepohonan disekitar kompek, udara dingin yang diciptakan mulai membuat suasana semakin hening. Siang tadi langit tampak cerah, namun sorenya langit menjadi sangat gelap. Begitulah cuaca, tidak ada yang bisa memastikannya, melainkan hanya prediksi semata. Jack kembali setelah kurang dari sepuluh menit mengecek keadaan didalam komplek, dia mengabarkan bahwa banyak darah menciprati tembok dan hampir seluruh rumah didalamnya dihiasi bau darah dan merah maroon darah. Jack, “ Kita harus cepat membantu. Jika tidak sesuatu yang jauh lebih buruk akan terjadi” sambung Jack. Saat ini, hanya dia yang memahami keadaan didalam komplek. Tidak lama berunding tentang apa yang akan dilakukan. Tampak dari kejauhan dua ekor serigala besar ditunggangi seorang pria besar. Tidak salah lagi itu adalah Paman Jhonny dan lainnya. Dibelakang mereka diikuti para Gresmonian. Bah
Setetes demi setetes bulir air turun dari langit, hingga mereka turun secara beruntun dan membasahi wajah bumi. Suara tinju dan terkaman, serta suara raungan terdengar samar dibalik berisiknya hujan. Aku berada tidak jauh dari mereka yang tengah mempertahankan keluarga mereka dari serangan Who. Aku juga tidak mampu bergerak bebas akibat tanah yang mulai menjadi lumpur akibat air hujan yang sangat ramai. Disana ada sekitar dua puluh ekor serigala, dan dua diantaranya adalah Jason dan Rytme, selebihnya aku tidak tahu mana yang teman dan musuh. Aku juga menghitung jumlah orang-orang yang memiliki evolusi seperti kera. Mereka sekitar sepuluh orang. Keluarga Clasvoki adalah keluarga penebang pohon, mereka juga pengrajin segala jenis kayu. Kalau dipikir-pikir, wajar Juna menjadi seorang penebang pohon. Sebab dia adalah seekor raja kera yang memiliki kekuatan yang besar. Para