Terhitung, hanya ada tiga bab lagi yang belum terselesaikanku. Dengan keadaan mental yang seperti ini, aku hanya bisa menunggu hingga pikiranku benar-benar pulih. Sepanjang hari aku hanya membaca ulang isi dari Gresognian, aku mencoba mencari tahu dan mengkaitkan satu per satu mimpi yang ada. Namun, rasanya masih banyak sekali informasi yang belum aku dapatkan.
Kalau itu langit sore terpancar jelas di sepetak jendela kamar, dengan jerjak yang memiliki pola indah.
Terdengar samar-samar suara mobil berhenti didepan rumah, sudah pasti mereka berhenti dirumah Paman Jhonny sebab tidak ada satupun rumah didaerah sini kecuali rumah keluarga Marsum, suara itu sepertinya bukan hanya suara yang keluar dari satu mobil.
Brak Brak.
Suara hentakan kaki Liliana yang berlari menuju kekamarku, dia menatap tajam kearahku dan tampak sedikit bingung. Dia juga terlihat ingin menjelaskan sesuatu kepadaku, namun keinginannya itu tertahan entah oleh a
Resfresh, dengan cara menghapus buku lalu menambahkan ulang bookmark
Apa aku akan berfikir yang membakar rumah kami adalah orang yang sama, orang yang telah membakar rumah kami terdahulu sebelum kami tinggal di Lostcity. Tentu jawabannya, kemungkinan. Didalam mobil menuju rumah Dawan aku banyak berfikiran aneh tentang Jason dan Rytme, wujud mereka terbayang kembali dikepalaku. Bagaimana bisa aku tenang, sedangkan mereka sangat persis dengan bayangan yang aku lihat didalam mimpiku sembilan tahun yang lalu. Kecurigaanku semakin menjadi sebab mereka adalah Dorrothy. Satu sisi, aku juga harus mencari banyak bukti-bukti yang akan menguak fakta terbakarnya rumahku, orang yang berbadan besar seperti mereka, tentunya sangat banyak. Kami menuju kerumah Dawan ditemani langit malam. Ferdinand hanya fokus mengikuti arahan Dawan. Dawan memiliki rumah minimalis, rumahnya bisa dibilang tidak bertingkat dan hanya memiliki dua kamar. Sangat jelas terlihatku, sebab kami telah berada dirumahnya sekarang. Da
Gresmory adalah sebuah kota besar pada zamannya, sebuah pusat peradaban. Melebihi kota-kota lainnya, mereka perantauan yang tidak tahu menahu nama kota itu, mulai mengatakan Gresmorie, mereka belajar huruf Gresogn dan dialeknya semata-mata agar mampu berkompetisi di kota itu. Mereka menyebutnya Gresmorie kemanapun mereka berada. Siapapun orangnya, dimanapun dia. Jika dia membawa kata Gresmorie maka orang-orang akan menganggapnya berilmu dan telah sukses. Dulunya kota itu tidak memiliki nama, perantauan lah yang menyebutnya Gresmorie dan menyebar luaskannya. Mereka mengambil kata Gresmorie dari bahasa Gresogn. Gresmorie berarti keabadian. Karena mereka menganggap bahwa kota itu tidak akan pernah mati dalam keilmuan dan perkembangan. Hingga pada akhirnya kota tersebut di beri nama Gresmory. Si kembar salah memaknai kata Gresmorie, abadi menurutnya adalah sesuatu yang eksistensinya akan terus ada di zaman, dia memberikanku ide evolusi manusia. Dia m
Tidak selamanya sesuatu yang dapat kau lihat adalah hal yang mengagumkan, bahkan Immanuel saja menyembunyikan penjelasan Gresognian melalui buku dan mengkhususkannya untuk anak keturunan Landers. Meski terlihat bertele-tele, namun sebenarnya, Immanuel pula menginginkan kalau aku harus mencari tahu dari sumber lainnya, dan dia tidak menjamin bahwa isi buku yang dia tulis adalah kebenaran mutlak. Burung bersiul dilangit sore, ditemani suara mobil yang mulai berhenti didepan rumah secara perlahan. Paman Jhonny keluar dari mobil itu dan berjalan memasuki rumah Dawan sembari melirik kearah mobil Erina yang terparkir rapi disebelahnya, “ Kita sudah bisa kembali ke Tarling” pesannya kepada kami. Dia berjalan sembari meletakkan ponselku diatas meja, “Syukurlah ponselku tidak kenapa-kenapa” ujarku, Hari itu juga kami berangkat menuju Tarling dengan Chevrolet Cruze milik Paman Jhonny. Sebelum kami berangkat, Erina sempat mengusulk
Blaaaaar Seseorang terhantam dan menembus dinding rumah Jason yang terbuat dari kayu, lesatannya menubrukku yang sedang di rawat oleh Dawan, debu berterbangan disekitarnya dalam beberapa detik, hingga seseorang itu bangkit dari tubuhku yang ditindihnya. Saat itu, kesadaranku sudah semakin memburuk, mataku mulai berkunang-kunang. Wilhem! Dia adalah Wilhem, Wilhem mulai berdiri dan menatap kearahku. Wajahnya sangat berantakan. Aku sungguh tidak tahu apa yang terjadi diluar. Tapi raungan beruang itu, menyadarkanku kalau mereka sangat dekat dengan gubuk Jason. “ Kau Dawan bukan!” “ Cepat bawa Kenshin menjauh dari sini. Dorrothy sedang menuju ke gubuk ini, dia mengincar musuh yang paling lemah!” ujar Wilhem, yang sedang bersiap menghadapi Dorrothy. Dawan tidak sanggup berkata-kata, kini dia menggendongku sebagaimana Liliana menggendongku sebelumnya. Betapa hinanya aku, yang selalu tidak bermanfaat dalam seg
Ini semakin berbahaya, jika tidak di akhiri sekarang mereka tetap akan menyerang lingkaran kami, mulai dari keluarga, tetangga dn orang-orang yang berhubungan. Hanya satu solusi saat ini, Mengembalikan Gresognian kepada mereka. Jika itu berhasil menghentikan mereka, kemungkinan itulah penyebabnya. Namun, jika mereka masih menyerang kami, kemungkinan mereka bertujuan lain. Ada beberapa mobil terparkir berantakan dipinggir hutan, aku tidak melihat Paman Jhonny disana. Aku dan Dawan berusaha mencari lokasi mereka saat ini, kami semakin memasuki kedalam hutan. Aku sangat yakin kalau Paman Jhonny memancing mereka kedalam hutan, agar kericuhan mereka tak terlihat oleh orang-orang luar. Langit semakin merah, asaku semakin menipis, aku dan Dawan masih belum menemukan mereka. Hatiku sedikit gelisah, tapi aku masih yakin kalau mereka belum terbunuh. Huft huft Lelah menimpaku, terdengar samar-samar lolongan anjing hu
“ Selamat datang dibab sepuluh” “ Aku tidak bisa menjelaskan sesuatu yang lebih mendetail, percayalah pada dirimu. Kau akan selalu mendapat sinyal hingga semua permasalahan terkuak. Ingatanku sangat memburuk, mungkin ini adalah karma bagiku, meski aku tidak mempercayai adanya karma. Seperti yang kukatakan sebelumnya, Hanseel Clasvoki, dia telah menyamarkan jati diriku selama ini dan banyak membantu, dia pula satu-satunya yang mengingat sikembar, tapi Laire tidak akan mempercayai mulut seorang Clasvoki. Namun, aku cukup berterima kasih padanya.” Aku masih mengingat jelas isi sinyal bab sepuluh, yang baru saja aku dapatkan dari Immanuel. Aku semakin penasaran dengan misteri yang berputar-putar ini, aku merasa hal tersebut akan menyangkut banyak orang termasuk Clasvoki yang selama ini di anggap buruk. Hanseel Clasvoki, kira-kira seperti apa orang itu. Immanuel pernah berkata kalau mereka, Clasvoki adalah seekor raja kera atau yang disebut gorill
Aku tersentak bangun, tubuhku berkeringat hebat. Aku tidak menyangka kalau lompatan mimpi yang dibentuk oleh Miar sangat unik dan memiliki pola yang menakutkan, kepalaku seperti ditarik saat dia menunjukkan ruang dimana Miar bertemu dengan pimpinan Who. Rin telah kembali kerumah, dia membawa bungkusan besar yang berisi banyak buku dan meletakkannya dikamarku. Setelah itu dia pergi menuju kamarnya, aku juga penasaran dengan nama keluarganya dan aku juga belum membaca tentang Alwella di buku catatan milik Paman Jhonny. “ Ah, sudahlah. Hari ini aku harus memperbaiki pikiranku” tegurku pada diri sendiri. Setelah kejadian itu, aku tidak mendapatkan mimpi lagi hingga tubuhku semakin pulih. Sekarang adalah tanggal delapan Juni, tubuhku sudah bisa bergerak seperti biasanya, keadaan fisikku bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Pagi ini aku berencana untuk berlari kecil
“ Aku Kenshin Marsum, panggil aku Ken.” Sapaku kepada mereka dengan senyum ikhlas. Cryiet Pintu terbuka, seseorang masuk kedalam ruangan itu, “ Kenshin, nama orang asia ya. Aku Oscar Clasvoki. Salam kenal Ken. ” orang yang masih dalam keadaan menutup pintu secara perlahan itu langsung memperkenalkan dirinya kepadaku. Dia pria yang berjanggut dengan kumis yang menyatu, rambut miliknya bewarna cokelat gelap dengan lengan yang penuh dengan bulu halus. Suaranya pun terdengar berat. Dia sangat cocok disebut Clasvoki. Mereka orang-orang juga sedikit terkejut saat mendengar namaku, mereka saling melontarkan pertanyaan seputar Marsum. Sebelumnya, mereka memang telah mendapat kabar tentang keluarga Marsum yang kembali setelah sekian lama menghilang. “ Sebentar lagi, anggota IML bukan Gresmonian akan datang. Mereka akan mengusulkan sesuatu tentang pencalonan ketua IML yang baru untuk tiga tahun kedepan. Lebih baik kalian mencari