Share

Kain Lap

Sudah pukul empat sore, Mas Angga belum juga pulang. Beberapa kali aku menghubunginya pun tak ada jawaban.

Harap-harap cemas, aku menunggu kepulangannya. Beberapa kali aku berpikir, bila Mas Angga akan pulang sebentar lagi. Iya, sebentar lagi yang ke sekian kali aku menunggu.

Lelah, akhirnya aku memilih duduk di ruang keluarga. Dengan harapan pria itu akan segera pulang dan kami bisa bersama ke rumah Mama Sandra untuk makan malam di sana.

“Zahir, kalau main hati-hati.”

Aku menatap putraku yang sedang bermain mobil-mobilan tak jauh dariku. Sesekali bocah itu berdiri menyentuh barang-barang yang ada. Hal itu membuatku takut barang-barang itu jatuh menimpanya.

Drrt! Drrt!

Ponselku tiba-tiba bergetar. Tanda sebuah panggilan masuk. Segera aku meraih ponsel yang ada di atas meja kaca. Berharap panggilan tersebut dari Mas Angga.

“Ya, Ma.”

Ternyata Mama Sandra yang menanyakan aku sudah sampai mana. Di situ aku merasa bingung harus menjawab apa. Beberapa kali kami sudah tak datang memenuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status