Share

52. Karyawan Baru

Ramainya warung makan tidak menghentikan Cia untuk terus maju. Dia harus lincah jika tidak mau kembali terdorong mundur. Jangan anggap remeh tubuhnya yang kecil. Di dalam sana terdapat banyak tenaga dan mental yang kuat.

"Saya mau telur balado, tumis sayur, sama ayam kecap, Buk." Cia menunjuk etalase makanan seperti layar tablet.

Setelah makanannya siap, Cia membawanya ke meja di mana Febi dan Ridho berada. Mereka sudah memulai makan siang terlebih dahulu.

"Pelan-pelan," tegur Cia saat Febi makan dengan lahap.

"Gue harus siapin banyak tenaga sebelum disemprot Bu Linda lagi."

Cia menatap Ridho bingung meminta penjelasan.

"Biasa, salah input data," bisik Ridho.

Cia mengangguk mengerti. Dia memahami posisi Febi. Dia juga pernah mengalami kesalahan dalam bekerja dan ditegur habis-habisan. Namun apa yang bisa ia lakukan? Tidak ada. Mengangguk dan menurut tanpa membantah adalah pilihan terbaik.

"Feb, lo udah masukin anak baru tadi ke grup chat belum?" tanya Ridho.

"Jihan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status