Share

13. Melamar di atas panggung

Keringat Fredy mengucur deras. Mungkin sekarang punggungnya basah karena keringat itu.

"Sharon Mecca. Kurasa nama itu sangat jauh jika diplesetkan menjadi Bia," desak Erlangga lagi.

"Memang. Dahulu kamu sangat mencintai istrimu. Bia adalah panggilan sayang darimu. Karena kamu memanggilnya Bia, kami semua juga terbiasa memanggilnya Bia. Terlebih, teman Mamamu itu jarang di rumah dulunya. Jadi dia mengira nama mantan istrimu adalah Bia dan tidak tahu kalau itu panggilan sayang."

Bukan keluarga Edward namanya kalau tidak pandai membuat skandal.

Erlangga mengangguk. Namun terlihat tidak puas. Masih ada yang janggal menurutnya.

"Baiklah, kali ini aku percaya." Erlangga beranjak dari duduknya.

Fredy menghela napas setelah putranya pergi.

"Aku yakin, pasti anak itu akn mencari tahu sendiri. Apakah aku memilih jalan yang salah karena mengikuti Ratna?" Dia berguman seraya memegang kedua pelipisnya.

Sementara itu, Erlangga memukul stir mobil. Dia bingung harus darimana untuk memula
Wida Wianda

Yukk Bestie komennya merapat

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status