Share

113. Kekhawatiran Damian

Damian terbangun mendengar suara berisik dari halaman belakang. Ia meraba sisi ranjang yang dingin dan membuka mata.

Bella sudah lama bangun, pikirnya.

Hari telah cerah di luar, sinar matahari menelusup ke dalam kamar. Cabang-cabang pinus yang bergoyang tertiup angin terdengar bersama kicauan burung. Damian melirik jam, hampir pukul sembilan pagi.

“Astaga,” gumamnya, beranjak bangun dari kasur. Ia tidur terlalu lama dan kepalanya sakit karena minum alkohol sebotol penuh semalam.

Ia bergegas ke kamar mandi, sekadar mencuci muka dan berganti baju. Damian mengambil obat dan langsung pergi ke aula utama. Dari balik jendela kaca, ia bisa melihat Bella yang tengah berbicara dengan Erina dan Verona. Rupanya, suara berisik itu berasal dari mereka.

Damian tersenyum, senang gadis itu bisa menikmati waktunya bersama teman-temannya. Damian sendiri memiliki diskusi dengan ayahnya, jadi ia tidak akan mengganggu Bella.

Pesta Evren katanya akan diselenggarakan dalam dua minggu. Ada beberap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status