Share

53. Aba-aba

Dari belakang kursinya, Dimas merasakan adanya hentakan kecil yang dia yakini adalah perbuatan bocah laki-laki yang hendak memasuki usia dewasa. Dimas hanya menghela nafasnya berat dengan manik terpejam singkat. Rahangnya cukup kuat untuk menghancurkan tulang-tulang Dirga yang mungkin masih membutuhkan pertumbuhannya.

Maniknya melihat pada spion tengah yang langsung menampilkan presensi Dirga menatap luar jendela. Namun, Dimas masih terus merasakan adanya hentakan dari kaki laki-laki itu.

"Kaki lo bisa berhenti nggak?"

"Kalau Chika udah balik, baru gue bisa berhenti,"

Ya, dari kalimat itu sudah tercetak jelas rasa khawatir yang Dirga salurkan pada salah satu kakinya. Mengingat kekasihnya pergi seorang diri untuk melakukan hal yang bisa membahayakannya. Terlebih, dia hanya bisa menunggu sampai gadis itu kembali.

"Makanya, kita pantau dari sini," timpal Dimas yang mengambil laptopnya.

Laki-laki itu mengakses kamera pengawas yang terdapat pada toko di sana, membuat Dirga kontan menghenti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status