"Aaaarrgghh!!" Jeritan Leon yang terdengar mengerikan dan menyayat hati itu pun, kembali terdengar saat Joseph menyuntikkan virus temuan baru yang bahkan belum di uji coba itu."Sungguh musik yang sangat indah," gumam Gabrie sambi tersenyum devil saat Leon menjerit kesakitan."Kau memang harus membalas kesalahanmu, menebus dosa-dosamu yang bahkan entah kapan baru bisa kau tebus itu, tuan Leon yang terhormat! Tapi caramu menebusnya bukan dengan bekerja pada Gabriel ataupun padaku, tapi dengan merasakan bagaimana rasanya neraka dunia, siksaan mengerikan yang tidak habisnya. Bahkan, jika kau ingin mati pun kau tidak bisa, Leon. Walaupun kai tidak makan selama satu ataupun 10 tahun sekalipun, virus mayat hidup bisa membuatmu tetap hidup, dan kau tahu? Rasanya pasti sangat... Menyakitkan. Jadi jangan macam-macam atau pun mencoba bunuh diri, karena kau tahu jelas itu semua sia-sia." Gabriel mendekat pada Leon dan Joseph, mencengkran dagu Leon sambil mengucapkan kata-kata yang membuat Leon s
"Nak, ikutlah denganku. Kau ingin membalas dendam orang tuamu kan? Aku akan membantumu mewujudkanya, tapi kau harus ikut denganku." Tiba-tiba seorang pria paruh baya sudah berdiri di belakangnya dan menawarkanya hal yang tentu saja tidak bisa dia tolak, keinginanya untuk membalaskan dendam membuatnya menerima begitu saja tawaran orang itu.Akhirnya dia pun mengikuti pria paruh baya itu pulang ke rumahnya, mulai dari saat itu dia latih segala hal, berbagai keterampilan dan apapun itu yang bisa membuatnya menjadi semakin kiat dan pandai.#Flashback offItulah kenapa Gabriel membenci ayah dan ibu Belle, karena teman yang di mintai tolong oleh ayahnya untuk membelanya namun hanya bisa diam itu adalah kedua orang tua Belle.Maka setelah dia memiliki kekuatan untuk membalaskan dendam, dia pun memulainya dengan membalas kedua orang tua Belle sambil menyusun kekuatan untuk membalas Leon, doa sadar secara tidak langsung dirinya itu sudah di peralat oleh Fincent untuk menjatuhkan Leon, tapi dia
"Nona Belle, bos, kalian bisa istirahat saja aku lihat kalian berdua terlihat sangat lelah, aku dan Nine bisa menghandle kemudi kapal ini, kami berdua sudah mulai memahami semuanya jadi tidak masalah jika kaliam berdua ingin istirahat, toh nona Belle sedang hamil bukan? Lebih baik banyak istirahat dulu selagi masih bisa, jika kita sudah sampai dia pulau kembar itu kita tidak akan bisa bersantai lagi nona." Ucap One panjang kali lebar kali tinggi bagi dua dintambah rumus luas lingkaran itu, persis dengan Three yang sedang dalam turn on mode emak-emak cerewetnya."One, lama-lama kau jadi mirip dengan Three loh. Mode emak-emak bawelnya itu sepertinya menular padamu, ha.. ha.. ha.." jawab Belle yang di akhiri dengan gelak tawanya."Benarkah nona Belle? Aku hanya tidak tega melihat nona yang kelihatanya sanhat lelah, jadi aku mengatakan hal itu." Sahut One sambil nyengir kuda."Apa yang One bilang tidak salah sayang, kau memang lebih baik istirahat saja dulu karena setelah sampai di sana,
Tak terasa perjalanan Belle dan timnya menuju ke pulau kembar kini sudah semakin dekat, wujud pulau kembar itu pun sudah terlihat dari pandangan mereka meskipun masih tampak sangat kecil."Hey One, lihat itu! Pulau tujuan kita sudah nampak, apa kita harus memberitahu nona Belle?" tanya Nine pada One, saat dia sudah mulai melihat wujud pulau kembar itu dari alat canggih yang ada pada Zeus."Tidak, jangan dulu. Lagian itu juga masih terlalu jauh, dan ini sudah malam biarkan nona Belle berisitirahat lebih lama, kalau kita sudah semakin dekat nanti kita baru bangunkan Bos dan nona Belle." Balas One yang melarang Nine untuk memberitahu Belle lebih dulu, karena selain hari memang sudah malam, mereka pun masih cukup jauh dari pulau kembar itu karena pulau itu pun baru nampak sangat kecil, yang artinya itu masih sangat jauh."Owh baiklah, kalau begitu. One, apa mungkin nanti akan ada rintangan-rintangan lagi seperti bom sebelumnya? Secara kita kan sudah semakin dekat dengan pulau itu." Tanya
"Ya, aku tahu si kapal selam Zeus ini memang canggih. Tapi kan bisa saja analisaku tadi justru benar bukan? Memangnya kalian melihat sendiri kalau itu memang benar salah satu fiturnya Zeus juga, tidak kan? Lalu kenapa kalian semua begitu kompak menyalahkanku!?" gerutu Seven sambil memonyongkan bibirnya."Terserah apa kata mulutmu itu, karena apapun yang keluar dari mulutmu itu tidak lebih dari sebuah bualan! So, lanjutkan saja obrolan tidak bermutumu itu pada udara yang setia menemanimu membahas hal-hal semacam ini, dan dia pasti menjadi pendengar yang baik aku mau istirahat, bye." ucap Thrre yang kemudia melangkah pergi begitu saja meninggalkan para elite yang lain."Dasar emak-emak kompleks meyebalkan, kalian pasti tidak seperti dia kan?" ucap Seven sambil melihat Three yang sudah berjalan menjauh darimya, namun para elite lain justru memilih mengikuti Three dari pada harus menanggapi ke tidak jelasan, dari seorang Seven."Oy oy oy bakayaroooo!" seru Seven dengan geram karena merasa
Mereka pun akhirnya keluar dari dalam kapal selam Zeus, dan menapakkan kaki mereka di pulau kembar untuk pertama kalinya, tentu saja kecuali bagi Belle dan Kevin yang bahkan pernah sempat tinggal di tempat itu untuk waktu yang cukup lama."Wow!! Hutan ini benar-benar masih sangat alami ya?" gumam One saat mereka baru saja menapakkan kaki mereka di pulau kembar, tepatnya di pinggiran hutan dekat pantai yang ada di pulau itu."Alami? Wah.. wah.. wah.. sepertinya kau salah besar jika berfikir seperti itu One." Sahut Kevin sambil mendekat ke arah One dan merangkulnya seperti sahabat lama yang sudah sangat dekat."Apa maksutmu Kevin? Bukankah memang hutan ini terlihat sangat alami?" Tanyanya One lagi dengan sedikit bingung pada Kevin."Ini bukan hutan alami seperti yang kau bayangkan, tapi ini adalah hutan mutant." Balas Kevin sambil memperlihatkam ekspresinya yang bagaikan tau segalanya itu."Mutant? Are you kidding me?!" seru One dengan nada tidak percaya tentunya pada Kevin."Yup, keban
"Teman-teman, sudah saatnya bagi kita untuk beraksi. Laksanakan tugas masing-masing dengan baik, buat mereka percaya pada kita dan membelot dari Gabriel. Jika mereka tidak bersedia langsung berikan virus buatanku ini untuk mereka secara paksa, agar mereka melupakan apa yang baru saja terjadi." Ucap Belle sebelum keberangkatan mereka untuk melakukan misi gerilya ini.Yup, tujuan dari misi pertama ini adalah membuat para ilmuwan berpihak pada mereka dengan membawa nama Belle sebagai pancinganya.Dan jika ada ilmuwan yang menolak, itu artinya mereka adalah orang-orang yang tidak suka pada Belle karena semua ilmuwan disana bukan bekerja atas kemauan mereka sendiri melainkan karena ancaman dari Gabriel.Belle juga tahu sebagian besar ilmuwan itu menginginkan kebebasan, namun ada juga beberapa orang yang ambisius dan memilih untuk mencari muka di hadapan Gabriel dan mendapatkan kedudukan.Itulah kenapa Belle membekali para elite dengan '1 hours erase'. Sesuai namanya virus ini akan menghapu
"Ya elah sensian amat sih lu?! Lagi datang bulan apa ya, bawaanya mau makan orang aja," sungut si B dengan santuynya, padahal si A sudah terlihat bertanduk karena ocehan-ocehanya yang sangat unfaedah alias tidak berguna itu."Lo bisa diem nggak?" Tanya si A dengan senyumnya yang terlihay jelas dia paksakan itu, "Kalo lo gak bisa diem, gue bikin lo diem selamanya aja oke?" Sambungnya dengan wajah kesal."Bikin gue diem selamanya? Caranya gimana?" Tanya si B dengan bodohnya."Gue bikinin lo kopi, terus gue campurin deh pake sianida. Hiiiih kesel banget gue sumpah sama lo! Besok-besok gue gak akan mau kalo sekelompok sama lo lagi, Big No!!" Kesal si A dengan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun kepalanya."Ya ampun kok lo gak kreatif banget sih, itu kan kayak kasus pembunuhan tuh yang pernah viral. Cari cara lain kenapa, yang lebih kreatif gitu jangan plagiat karya orang. Di plagiat itu sakit tapi tidak berdarah, paham?" Jawab si B dengan gurauan garing dan crispynya."TER SE RAH!!" eja