Mereka pun akhirnya keluar dari dalam kapal selam Zeus, dan menapakkan kaki mereka di pulau kembar untuk pertama kalinya, tentu saja kecuali bagi Belle dan Kevin yang bahkan pernah sempat tinggal di tempat itu untuk waktu yang cukup lama."Wow!! Hutan ini benar-benar masih sangat alami ya?" gumam One saat mereka baru saja menapakkan kaki mereka di pulau kembar, tepatnya di pinggiran hutan dekat pantai yang ada di pulau itu."Alami? Wah.. wah.. wah.. sepertinya kau salah besar jika berfikir seperti itu One." Sahut Kevin sambil mendekat ke arah One dan merangkulnya seperti sahabat lama yang sudah sangat dekat."Apa maksutmu Kevin? Bukankah memang hutan ini terlihat sangat alami?" Tanyanya One lagi dengan sedikit bingung pada Kevin."Ini bukan hutan alami seperti yang kau bayangkan, tapi ini adalah hutan mutant." Balas Kevin sambil memperlihatkam ekspresinya yang bagaikan tau segalanya itu."Mutant? Are you kidding me?!" seru One dengan nada tidak percaya tentunya pada Kevin."Yup, keban
"Teman-teman, sudah saatnya bagi kita untuk beraksi. Laksanakan tugas masing-masing dengan baik, buat mereka percaya pada kita dan membelot dari Gabriel. Jika mereka tidak bersedia langsung berikan virus buatanku ini untuk mereka secara paksa, agar mereka melupakan apa yang baru saja terjadi." Ucap Belle sebelum keberangkatan mereka untuk melakukan misi gerilya ini.Yup, tujuan dari misi pertama ini adalah membuat para ilmuwan berpihak pada mereka dengan membawa nama Belle sebagai pancinganya.Dan jika ada ilmuwan yang menolak, itu artinya mereka adalah orang-orang yang tidak suka pada Belle karena semua ilmuwan disana bukan bekerja atas kemauan mereka sendiri melainkan karena ancaman dari Gabriel.Belle juga tahu sebagian besar ilmuwan itu menginginkan kebebasan, namun ada juga beberapa orang yang ambisius dan memilih untuk mencari muka di hadapan Gabriel dan mendapatkan kedudukan.Itulah kenapa Belle membekali para elite dengan '1 hours erase'. Sesuai namanya virus ini akan menghapu
"Ya elah sensian amat sih lu?! Lagi datang bulan apa ya, bawaanya mau makan orang aja," sungut si B dengan santuynya, padahal si A sudah terlihat bertanduk karena ocehan-ocehanya yang sangat unfaedah alias tidak berguna itu."Lo bisa diem nggak?" Tanya si A dengan senyumnya yang terlihay jelas dia paksakan itu, "Kalo lo gak bisa diem, gue bikin lo diem selamanya aja oke?" Sambungnya dengan wajah kesal."Bikin gue diem selamanya? Caranya gimana?" Tanya si B dengan bodohnya."Gue bikinin lo kopi, terus gue campurin deh pake sianida. Hiiiih kesel banget gue sumpah sama lo! Besok-besok gue gak akan mau kalo sekelompok sama lo lagi, Big No!!" Kesal si A dengan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun kepalanya."Ya ampun kok lo gak kreatif banget sih, itu kan kayak kasus pembunuhan tuh yang pernah viral. Cari cara lain kenapa, yang lebih kreatif gitu jangan plagiat karya orang. Di plagiat itu sakit tapi tidak berdarah, paham?" Jawab si B dengan gurauan garing dan crispynya."TER SE RAH!!" eja
"Gue kudu buruan pergi." Saat sedang melompati tembok yang tingginya setengah dari tinggi badanya, Ten pun tidak sengaja menginjak ranting kayu kering dan membuat suara.Krak!! Tak!!"Lo denger suara nggak?" Tanya si F pada si E."Suara apaan sih? Gue gak denger apa-apa, lo halu kali?" Tanyanya balik, dia tidak mendengar suara apa yang di dengar oleh F."Mana ada gue halu, gue beneran denger ayo coba cepetan cek takitnya ada penyusup." Si F pun segera berlari ke arah datangnya suara yang di dengar olehnya."Astaga ini anak denger suara apaan sih panik banget." Gumam si E pada dirinya sendiri saat melihat si F sudah berlari lebih dulu dan bahkan meninggalkanya di belakang."Siapa itu!?" Seru si F sambil terus mendekat ke arah suara.Meong.. meong.."Kucing?! Ternyata tadi itu kucing ini yang bikin suara gaduh?" Gumam si F saat mendapati ada seekor kucing hutan yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri."Apaan? Kucing hutan? Astaga jadi kucing itu yang udah bikin lo lari tunggang lang
Akhirnya sisa hari itu pun mereka lewati dengan beristirahat untuk memulihkan tenaga mereka yang sudah terpakai habis beberapa hari ini, mulai dari keberangkatan mereka untuk menuju ke pulau kembar.Di tambah lagi mereka sangat jarang bisa tertidur nyaman dan pulas saat malam hari, karena bagaimana pun mereka harus tetap waspada walaupun itu saat tidur.Jadi jika ada sesuatu yang berbahaya mereka pasti siap dengan hal itu.Mereka tidur berjejer dengan tas tidur masing-masing, jika di perhatikan mereka benar-benar sudah persis seperti ikan asin yang sedang di jemur.Berbaris tidak beraturan ke sana ke mari dengan tas tidur masing-masing, sedangkan tas tidur milik Bryan dan Belle berdekatan, dan Belle berada di bagian ujung gua itu bersamanya.Hal ini Bryan lakukan karena dia tidak ingin Belle tidur dekat dengan pria lain, meskipun itu Kevin, atau para elite sekali pun dia tak akan rela hal itu terjadi. Posesif, ya itulah sosok Bryan yang sebenarnya dia selalu berusaha menjaga apa yang
Bayangkan saja, imun tubuh melemah dan di tambah dengan dengan virus berdaya reaksi 2 kali lipat dari pada virus biasa, tentu saja akan sangat ampuh bin mujarap bukan? Itulah yang ada di fikiran Belle, kenapa dia mengajal para ilmuwan untuk bersekongkol dan membelot dari kekuasaan gabriel.Dan untuk beberapa ilmuwan yang gagal di ajak untuk kerja sama, Belle berencana mengatasinya sendiri nanti. Dan untuk penjaga yang ada di bawah pengawasan para ilmuwan yang tidak mau bersekutu dengan Belle juga akan di urus dengan cara yang berbeda nantinya, jika masih bisa lolos dari virus berdosis 2 kali lipat miliknya itu, tapi itu pun kemungkinanya sangat kecil, untuk memiliki imun yang sekuat itu.Tapi bukan Belle namanya jika tidak mempunyai banyak rencana cadangan, dia selalu saja bisa memikirkan rencana cadangan yang tepat jika saja rencana utamanya gagal, itulah yang membuatnya selalu sukses membawa kelompok pencurinya menjadi kelompok pencuri paling di cari dan paling misterius.Sebagai so
Pletak!!"Aah!!"Bruk!!"Hey kau kenapa?!" Mengguncang-guncangkan tubuh temanya, raut wajahnya berubah panik saat temanya itu tak kunjung sadarkan diri, hingga...Pletak!!"Argh!!"Bruk!!"Strike!! Tumbang 2 sisa 2 lagi, lebih baik aku urus dulu yang 2 ini dan bawa mereka ke tempat itu." Dengan langkah cepat dia pun menghampiri ke dua penjaga yang sudah tepar di tanah dengan tubuh yang kaku, seperti vampire cina yang di tempeli jimat mantra di jidatnya."Aduh, tapi gimana cara bawanya? Badanya aja kaku gini! Hm... Itu dia, kau menyelamatkan hidupku..." Dia pun berlari menghampiri alat pengangkut dorong yang biasa di gunakan tukang bangunan, karena kebetulan benda itu ada di sana berada di samping setumpuk semen dan pasir."He.. he.. maaf ya, kalian harus ku bawa dengan ini, sementara ini aku anggap kalian ini sebagai 2 karung semen, pftt!!" Monolognya saat mengangkut ke dua tubuh pria itu ke dalam alat pengangkut, sambil menahan tawanya karena melihat ekspresi dan pose ke dua penjaga
"Bagaimana ini? Kemana para penjaga itu? Kita dalam bahaya!!" Seru seorang ilmuwan yanga ada dalam kerumunan para ilmuwan lainya itu, seolah bagaikan kobaran api yang di siram dengan bensin dan menjadikan api itu semakin membesar, begitu juga dengan kegaduhan ini yang semakin gaudh dan kacau akibat para provokator yang memang sengaja menambah kalit keadaan."Benar kita dalam bahaya, apa kita harus lari? Mengungsi? Setidaknya kita bisa menyelamatkan nyawa!" Seru yang lainya dengan tujuan menambah gaduh juga."Apa ada penyusup? Bagaimana mungkin penjaga tangguh sebanyak itu bisa hilang tiba-tiba begiru saja, dan bahkan tanpa ada jejak sama sekali!! Kita harus mengajukan protes! Kita harus menyelamatkan nyawa kita!" Provokasi kembaki terdengar saling bersahutan, persis seperti demo harga minyak kemarin itu.Kelapa sebanyak itu namun tak ada minyak yang bisa di salurkan untuk masyarakat? Mustahil!! Seperti halnya keadaan sekarang, penjaga sebanyak dan setangguh itu hilang begitu saja seol