Share

Bab 13

"Jadi ini, rumah yang akan di jual itu?" tanya seorang lelaki berperawakan tinggi besar, tampak sangat rapi, dan masih muda.

"Benar Mas, jadi gimana? kalau Masnya sanggup bayar dengan harga yang sudah kami tawarkan, hari ini juga rumah ini akan kami kosongi" jawab Cici, dengan di dampingi oleh Slamet pagi itu.

Kebetulan rumah memang sedang kosong, karena Bayu masih sekolah, sedangkan Bu Tuti, masih keliling berjualan pecel seperti biasanya.

Pria perlente, itu tampak memeriksa seluruh sudut rumah, kemudian melihat pekarangan depan dan belakang, yang cukup luas.

Ia kemudian tersenyum puas, melihat itu.

"Baiklah, saya setuju. Rencananya saya akan membuka sekolah disini, tanahnya cukup luas, dan lokasi juga ada di pinggir jalan" jawab pemuda itu mengangguk senang.

Cici dan Slamet tampak sumringah mendengarnya.

Setelah pembayaran beres, Slamet segera memberikan surat tanah itu, kepada lelaki yang membeli rumahnya, atau lebih tepatnya, rumah sang istri.

"Nanti siang, saya akan segera kos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status