Share

Aku Terlalu Mencemaskanmu, Ava

"Eungghhh... Peluk aku erat-erat."

Kedua tangan kecil Valia mencengkeram pundak Aaron dengan erat. Embusan napas hangat gadis itu menerpa wajah laki-laki yang mendekapnya.

Diusap dengan lembut pipi putih Valia dan Aaron menyatukan keningnya dengan gadis itu.

"Kau takut, hem?" bisik Aaron dengan sangat lembut.

Valia mengangguk samar. "Heem, aku takut..." Suaranya begitu gemetar.

Mantel hitam itu pun dibuka oleh Aaron, laki-laki itu mengembuskan napasnya panjang dan merangkul Valia.

Keduanya duduk bersandar, Valia pun masih meringkuk sebelum ia menarik diri dan duduk memeluk kedua lututnya.

"Kenapa...," lirih Valia bergetar hebat. Ia menangis kuat tanpa suara. "Kenapa aku bertemu dengannya? Kenapa..."

Aaron menoleh. "Ava..."

"Di-dia masih sempat memanggilku Sayang, suaranya... Aku benci suaranya! Aku benci wajahnya! Aku benci dia menarik lenganku, AKU BENCI!" pekik Valia marah.

Di dalam gudang itu, Valia menangis menggosok lengannya dengan kuat. Ia berharap sentuhan tangan Vic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status