Share

Belajar Memahamimu

Dua minggu kemudian...

Berada di Berlin awalnya membuat Layla sangat menyukai tempat itu. Tapi saat ini Layla ingin memperhitungkannya. Musim dingin di akhir tahun membuat Layla ingin pulang saja ke rumahnya.

Sejak kecil, Layla tidak pernah tahan dengan udara dingin seperti kebanyakan orang. Hingga kini membuat Layla sakit.

Layla duduk berjongkok di depan perapian, ia ditemani dua anak anjing kecil milik Nathaniel.

"Ya ampun, kalau begini terus aku bisa mati," lirih Layla menundukkan kepalanya yang terasa sangat sakit. "Aku harus apa? Ba-bagaimana ini?"

Suara derap langkah membuat Layla menatap negeri ke arah pintu. Pasalnya ini sudah tengah malam dan Layla pergi keluar kamar hanya untuk berdiam di depan perapian.

"Layla, sedang apa di sini?" seru Arthur, laki-laki tua itu mendekatinya.

"Kakek... Layla tidak kuat udara dingin. Kepala Layla sakit sekali," ujar Layla mendongak menatap Arthur.

"Astaga nak, di mana Nathan? Apa dia belum pulang dari kantor? Dia lembur?"

"Kudanil masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status