Share

Teman Kesayangan Valia

"Kau berjanji tidak meninggalkan aku lagi, kan?"

Valia mengusap pipi Aaron saat laki-laki itu menggendongnya dan mengajaknya keluar dari dalam rumah sakit.

Aaron meliriknya dan menggeleng saja, Valia pun menyandarkan kepalanya pada dada bidang Aaron dan menyadari betapa lemahnya ia.

"Kita pulang ke Trieste," ujar Aaron.

"Heem, aku sangat merindukan Lizer," jawab Valia.

"Tidak merindukanku?"

Pertanyaan bodoh itu membuat Valia tersenyum dan menggeleng pelan.

Mereka pun sudah sampai di luar, Aaron langsung membawa Valia masuk ke dalam mobilnya.

Mobil hitam milik Aaron segera melaju meninggalkan rumah sakit. Valia merasa sangat-sangat lega, bersama dengan Aaron, ia merasa terselamatkan dunianya.

Di dalam mobil, Aaron menatap Valia yang duduk dipangkuannya. Gadis itu tidak henti-hentinya tersenyum.

"Apa tidurmu tidak nyenyak semalam, hem?" tanya Aaron mengusap pipi Valia.

"Tidak. Aku tidak bisa tidur, aku tidak makan, dan aku terus menunggumu. Victor bilang kalau dia sudah mengh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status