Share

Pernyataan Luna

Satu kata untuk diriku sendiri, munafik!

Semalaman aku bermesraan dengan Mas Bayu, menghilangkan rasa rindu yang selama ini kututupi dan kupendam, kemudian bercinta juga. Namun, di dalam lubuk hati, ada tempat yang semakin lama terkikis oleh belati yang tajam. Ada tempat yang menolak aku untuk berdekatan dengannya.

Aku bisa apa? Hatiku tidak bisa berdusta kalau masih mencintai Mas Bayu, sangat mencintai. Namun, egoku sungguh tinggi sampai-sampai tidak mau melihat wajahnya.

“Halo, Luna!” sapaku lewat ponsel.

“Halo, Citra. Ada apa telepon?”

“Bisa bertemu di taman kota? Ada hal yang ingin aku tanyakan denganmu, Lun,” sahutku.

“Tentu saja bisa, Cit. Jam berapa?”

“Jam empat sore. Aku memakai cardigan warna putih.”

“Waduh, mepet banget, nih. Boleh, sih, aku siap-siap dulu, ya?”

Setelah aku mengiakan, aku langsung menutup panggilan.

Masih terngiang d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tia
Ngapain sih nemuin Luna.. selingkuh itu dari dua2nya.. Suami kamu yg kamu harus kamu urus dulu Citraa.. bilang ke dia kalau kamu tau semuanya
goodnovel comment avatar
Nur Abd malek
isteri yg bodoh..udah ketahuan suami selingkuh..cerai aja,, daripada dpt penyakit kelamin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status