"FUCK YOU, CHRISTIAN!! Apa kau tidak punya pekerjaan, huh?! Kenapa kau selalu saja menggangguku?!!" Juan menodongkan pistol ke arah Christian sambil menatap musuhnya dengan tatapan penuh kebencian.Melalui malam yang dingin dengan bercinta bersama wanita bertubuh seksi dan menyambut pagi dengan gelimangan uang jutaan dollar dari hasil penjualan organ tubuh manusia menjadi rencana hebat Juan malam ini akan tetapi semua rencananya gagal karena ulah Christian.Bahkan musuh bebuyutannya berani mengganggu hubungan intimnya dan menggagalkannya untuk mendapatkan kenikmatan bercinta yang hampir ia reguh bersama wanita cantik yang ia bayar sangat mahal untuk bisa memuaskan birahinya, kemarahan Juan benar-benar mencapai puncak sehingga keinginannya untuk menghabisi Christian semakin menggebu-gebu dan tidak bisa ditunda lagi."Pakai bajumu dulu, Juan!! Mataku jadi sakit karena melihat tubuh jelekmu itu," hina Christian sambil tersenyum sarkas."HEI, PELACUR IDIOT!! JANGAN DIAM SAJA!! CEPAT PAKAI
"Uuuuufffhhtt!!" Rain menggeliat dengan kedua tangan yang ia rentangkan ke atas, matanya mengerjap-ngerjap dan menyipit saat melihat benda di sekelilingnya.Rain menguap lebar lalu ia berbalik untuk memeriksa putranya yang masih tertidur di sampingnya, ia hanya menggelengkan kepaalanya saat melihat pose tidur putranya yang sudah tidak karuan posisinya. Kaki mungil Richie berada tepat di atas wajah Christian yang sesekali melakukan tendangan-tendangan kecil yang membuat Christian melenguh kesal, Rain mengangkat putranya perlahan dan membetulkan posisi tidur putranya akan tetapi putranya kembali berguling menempel Christian dan melakukan pose seperti awal."Aiiissh!! Dasar anak Christian, tidak bisa diam sama sekali meskipun sedang tidur," gerutu Rain."Richie anak kita, Rain. Dia mewarisi gen kita berdua dan Richie tidak bisa diam itu karena turunan gen-mu," sahut Christian dengan mata terpejam dan membuat Rain tersentak kaget."Astaga!! Kau mengagetkanku, Christian!! Jangan pura-pura
"Rain, kak Adrian kecelakaan dan mengalami cedera parah. Erick dan Christian tahu semuanya tapi mereka tidak bilang kepadaku," beber Lucy sambil menangis memeluk Rain erat. "Kenapa Erick tega sekali tidak mengatakan hal ini kepadaku?" imbuhnya.Rain terdiam, dadanya terasa sesak mendengar kabar Adrian yang membuatnya iba sekaligus merasa bersalah kepada lelaki yang telah banyak menolongnya saat sedang terpuruk beberapa tahun yang lalu."Ayo kita pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Adrian," ajak Rain cepat."Tapi bagaimana dengan Christian? Dia pasti marah besar kalau pergi tanpa izin darinya?" Lucy terlihat cemas sekaligus takut Christian marah, ia tahu betul bagaimana tabiat sang billionaire yang kasar dan kejam saat sedang marah makanya ia ragu untuk menerima ajakan Rain."Aku tidak perduli dengan Christian!! Adrian pasti membutuhkan kita sekara," kukuh Rain sambil memegang kedua bahu Lucy. "Lucy, kalau kau takut menemui Adrian. Kau tinggal di rumah saja dan tolong jaga Richie, aku
"Dasar berengsek!! Aku akan mencari cara untuk mengalahkan bajingan sialan itu," maki Christian penuh emosi.Christian memukuli, menendang pilar bangunan gedung untuk melampiaskan amarahnya yang sedang tidak terkendali. Dadanya turun naik tidak beraturan dan kebengisan wajahnya jelas terlihat saat ia berhadapan dengan musuh bebuyutannya.Netra Christian terus menatap tajam mobil Juan yang baru saja melintas di hadapannya dan ingin rasanya ia meletakkan bom di dalam mobil musuhnya lalu melihat musuhnya meledak di dalamnya dengan tubuh yang tercerai-berai. Akan tetapi kematian yang sangat mudah tidaklah pantas untuk manusia keji yang telah membunuh banyak manusia tidak berdosa untuk diambil organ tubuhnya."Apa yang harus kita lakukan, Tuan? Juan sangat kebal hukum dan jika dibiarkan begitu saja yang ada malah korban kekejamannya akan semakin bertambah,"ujar Erick."Kalau hukum tidak bisa ditegakkan maka aku sendiri yang akan membuat bajingan itu membayar kekejamannya dengan nyawa," tu
"RICHIE!!" Rain dan Erick berteriak serentak saat melihat sang bocah sedang digendong oleh seorang wanita yang penampilannya seperti gelandangan. Setelah beberapa detik menatap wajah wanita yang membawa Richie pulang kembali. Rain terlihat sangat terkejut oleh kehadiran sang wanita bertubuh kurus yang ternyata adalah .... "Vanessa? Kau ... kenapa kau ada di sini?" Gumam Rain dengan "Jadi ... anak ini adalah putramu, Rain?" Tanya Vanessa memastikan. Christian berjalan mendekati Vanessa lalu diambilnya sang putra dari gendongan sepupu palsu Rain sambil berkata. "Ya, Richie adalah putra kami. Putraku dan Rain!!" Tegasnya. "Rain ... tolong aku," pinta Vanessa sambil berjalan maju mendekati Rain. "Jangan ganggu aku lagi," ucap Rain sambil berjalan mundur ke belakang lalu bersembunyi di balik tubuh kekar Christian untuk meminta perlindungan. "Christian, cepat usir wanita itu dari sini. Aku tidak ingin melihatnya lagi," imbuhnya dengan tubuh gemetaran. "RAIN!! Kau sungguh tidak tahu di
"Selamat pagi, Christian." Rain memeluk tubuh kekar Christian dari belakang sambil mencium punggung kokoh nan kuat.Rain memeluk erat sambil menghirup aroma sabun yang menguar dari punggung Christian yang masih terasa basah karena Christian baru saja selesai mandi, tangan halusnya merabai dada lalu turun ke perut sixpack sang billionaire dan berhenti di sana. Rain bisa merasakan liatnya otot-otot kekar Christian dari sentuhan-sentuhan tangan lembutnya yang membuat pikirannya, tangannya bergerak turun ke bawah menuju junior gagah akan tetapi Christian dengan cepat menghentikan tangannya."Hmm ...."Rain mengerutkan dahi dan ia tampak kesal karena sapaan serta sentuhan nakalnya mendapat tolakan yang tidak biasa dari Christian. "Christian, ada apa denganmu? Tumben sekali kau menolakku, bukankah biasanya kau yang selalu memaksaku?"Christian terdiam sejenak untuk mengolah emosi serta rasa cemburunya yang telah ia simpan semalaman saat Rain menyebut nama pria lain dalam tidur, ia hanya ing
"Christian, aku ingin bicara sebentar denganmu." Rain meraih tangan Christian lalu menariknya ke belakang sehingga tadinya mereka berjalan di depan kini malah tertinggal di belakang."Ada apa?" Tanya Christian."Tolong jangan buat keributan apapun dengan Adrian, kau boleh menghukumku kalau kau masih marah denganku tapi aku mohon jangan sakiti Adrian," pinta Rain dengan wajah memelas dan mengharapkan belas kasihan dari Christian.Christian menghela napas panjang sambil menatap manik hazel indah wanitanya. "Aku tidak akan melakukannya, percayalah kepadaku.""Berjanjilah kepadaku," pinta Rain."Ya, aku janji." Ucap Christian sambil mengusap lembut kepala wanitanya."Terima kasih, Christian."Christian tersenyum lalu ia menggenggam erat tangan Rain sambil sesekali mencium punggung tangan wanitanya, keduanya berjalan beriringan sambil bergandengan tangan seperti pasangan remaja yang sedang dimabuk asmara dan meninggalkan Richie yang sedang dibawa oleh Chen dan Hall serta beberapa pengawal
"ADRIAN, BUKA MATAMU DAN CEPAT BANGUN!! BANGUN ADRIAN!!" Teriak Christian sambil terus berusaha melakukan pertolongan pertama kepada Adrian yang mengalami henti jantung.Rain, Erick dan Lucy bergegas masuk ke dalam ruangan setelah keadaan aman akan tetapi yang mereka lihat kini sangat tidak terduga. Jantung Rain dan Lucy seakan berhenti berdetak melihat kondisi Adrian yang memilukan hingga membuat tangis kedua wanita cantik itu pecah."ADRIAN!!""Kak Adrian!!""Adrian, buka matamu, bodoh!! Kau tidak boleh mati secepat ini," teriak Christian sambil terus melakukan pertolongan."Kak Adrian!!" Lucy menangis histeris, ia berjalan mendekati ranjang kakaknya dengan langkah terhuyung-huyung tapi Erick langsung menariknya hingga tubuhnya menabruk pelan tubuh atletis Erick. "Erick!! Kak Adrian," lirihnya."Adrian akan baik-baik saja," hibur Erick.Seorang dokter spesialis, beberapa dokter magang dan dua perawat berlarian masuk ke dalam ruang perawatan Adrian, mereka langsung mengambil alih tin