"Aku mohon, Paman. Jangan jadikan aku seorang pelacur, aku sudah sangat menderita karena harus melayani birahi Christian," pinta Rain memelas.Rain memegangi kaki Ruben dan memohon kepada pamannya untuk sebuah pengampunan, akan tetapi yang ia dapatkan hanyalah tendangan saja. Rambut panjangnya kini berada dalam cengkeraman tangan gempal sang paman hingga kulit kepalanya terasa sangat sakit dan perih, tidak perduli puluhan atau mungkin saja ratusan tetes air mata yang mengalir di pipinya saat ini tetap saja Rain tidak kunjung mendapatkan rasa belas kasih dari Ruben."Bagiku, kau hanyalah mesin pencetak uang dan aku tidak akan pernah melepaskanmu," ujar Ruben."Kenapa kau sangat kejam kepadaku? Bukankah kita masih terikat hubungan darah? Tapi kenapa kau sangat kejam kepadaku, paman?" Rain menangis sambil memegangi tangan Ruben yang masih menjambak rambutnya.Ruben tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rain yang terdengar sangat menggelikan di telinganya. "Aku hanya butuh uang, bukan k
"Cepat menari!! Goyangkan tubuhmu dengan gerakan erotis sambil melepas bra dan celana dalammu," titah Juan.Semua kolega Juan tertawa terbahak-bahak sambil meminum whiski di dalam gelas masing-masing, empat pasang mata menatap penuh hasrat pada tubuh molek Rain yang hampir telanjang. Terutama Juan yang sudah tak sabar lagi ingin segera mencicipi kenikmatan tubuh wanita milik sang billionaire, ia terlihat sangat emosi ketika Rain malah menangis sambil menutupi dadanya dengan kedua tangan."Singkirkan kedua tanganmu dari payudara!! Aku membayar Ruben dengan mahal agar kami bisa menikmati tubuh telanjangmu menari erotis," bentak Juan."Cepat buka bra yang kau kenakan dan duduk di pangkuanku, aku ingin menjamahi tubuh seksimu dan mungkin akan sedikit menghisapnya di area-area tertentu," titah teman Juan sambil tertawa terbahak-bahak bersama temannya yang lain."Ahh, benar. Kau memang pintar memilih wanita, Juan. Tubuhnya terlihat sangat seksi dan kulitnya juga bersih, apakah aku boleh me
"Sakitt, Christian!!" Pekik Rain.Christian tidak perduli dan ia semakin keras menghujam tubuh wanitanya sampai ia mencapai puncak kenikmatan, dada kotaknya yang dipenuhi otot liat turun naik seirama dengan napasnya yang terengah-engah. Netra Christian menatap lekat wajah Rain yang sedang menangis kesakitan setelah melayani gairah bercampur rasa amarahnya, dan ia menarik kasar kedua kaki Rain hingga tubuh sang gadis itu merosot dan mendekat ke arahnya.Christian memegang kuat dagu Rain agar sang gadis menatap ke arahnya. "Dengarkan ucapanku baik-baik!! Aku bukanlah pria yang bisa bersabar atau bersikap lembut terlebih jika aku mendengar wanitaku menyebut pria lain di hadapanku, kalau kau berani menyebut pria lain dihadapanku maka aku tak segan-segan untuk memberimu hukuman.""Iya, aku mengerti." Ucap Rain dengan suara serak."Cepat tidur!! Aku akan kembali dalam 5 menit, dan aku akan memberimu hukuman berat kalau kau masih belum tidur saat aku kembali," titah Christian lalu ia pergi k
"Tanganku sakit!! Tolong lepaskan tanganku," pinta Rain memelas, kedua tangannya kini sama-sama dicengkeram dan ditarik ke arah yang berlawanan oleh kedua pria berbadan kekar yang sama-sama terkenal sebagai pria kejamEkor mata Christian melirik ekspresi wajah kesakitan Rain, tak tahan lagi melihat wanitanya kesakitan langsung saja ia arahkan gagang pistolnya kepala Alex akan tetapi musuhnya dengan sigap menghindar sehingga ia hanya memukul udara. Christian sudah berhasil merampas kembali wanita miliknya dari cengkeraman Alex lalu menyembunyikannya ke belakang tubuh kekarnya."Jadi sekarang targetmu adalah merebut wanitaku? Kau jangan mimpi, Alex." Ujar Christian."Aku hanya ingin bersenang-senang dengannya, apakah kau bisa meminjamkan wanitamu kepadaku sehari saja?" Alex tertawa dan ia sengaja mengompori Christian untuk memancing amarah sang billionaire."Pergi dari hadapanku atau aku akan menembak juniormu," usir Christian."Kau pelit sekali Christian!! Tapi aku tidak akan pernah me
"Apakah kamu tadi sedang cemburu, Christian?" Tanya Rain secara tiba-tiba."Kau sudah gila? Mana mungkin aku cemburu kepada bajingan itu, aku hanya tidak suka orang lain menjamah mainanku," jawab Christian."Jadi, bagimu aku hanya sekadar mainan dan kau tidak pernah melihatku sebagai seorang wanita?" Rain terlihat kecewa dengan jawaban Christian."Iya, kenapa memangnya? Bagiku ... wanita adalah mainan dan tubuh mereka bebas kumainkan dan kunikmati kapan saja saat aku menginginkannya, seperti sekarang ini aku memainkan tubuhmu." Tegas Christian yang masih terus menjamahi payudara Rain saat ia mempertegas ucapannya.Christian membalikkan tubuh Rain menghadap ke arahnya dan saat itu juga ia bisa melihat raut kekecewaan terlukis di wajah wanitanya. Tapi, Christian tidak pernah perduli dengan perasaan orang lain karena selama ini ia hanya ingin dihormati oleh semua orang dan semua orang bisa tunduk dengan semua perintahnya."Kenapa kau terlihat sangat kecewa? Apa kau tidak terima dengan uc
"Aku sudah tahu semua yang kau lakukan bersama dengan Adrian," ucap Christian sambil tersenyum sinis. "Kau mengobrol dan kau bahkan tersenyum ke dokter Adrian, apa kau sudah lupa dengan peringatanku?!" Bentaknya sambil melempar gelas vodka ke dinding."Aku tidak lupa, Christian. Aku hanya berbicara seperlunya dengan dokter Adrian, apakah itu juga salah?" balas Rain."Apa kau seorang pelacur?! Jadi kau sangat senang karena bisa mengobrol dengan dokter Adrian, iya?!" Bentak Christian."Iya!! Aku adalah seorang pelacur yang setiap hari dan setiap malam harus melayani birahimu hanya untuk membayar utang pamanku yang berengsek itu!! Kalian semua yang membuatku menjadi seorang pelacur!! Apa kau puas sekarang!!" Teriak Rain.Emosi Christian memuncak karena Rain berani membentak serta melawannya, darahnya mendidih sehingga sekujur tubuhnya terasa panas hingga kepalanya terasa hampir meledak. "Jadi kau sudah berani membentakku hanya karena dokter sialan itu?!""Tidak!! Aku sudah benar-benar mu
"Aurora borealis, sangat indah, bukan? Ini adalah hadiah dariku untukmu," ucap Christian sambil menatap ke arah lain.Manik hazel Rain menatap kagum pada keindahan cahaya berbagai warna yang terpancar di langit, mulut gadis itu bahkan sampai menganga lebar saat menyaksikan keindahan fenomena alam yang hanya bisa disaksikan di beberapa negara tertentu saja."Kenapa kau tiba-tiba memberiku hadiah ini? Bukankah seharusnya kau menghukumku?" Tanya Rain."Aku sedang malas menghukummu, kenapa? Apa kau tidak suka dengan hadiah yang kuberikan?" Ujar Christian.Christian mendengkus kesal lalu ia keluar dari mobil, lelaki tampan itu duduk di depan kap mobilnya sambil menatap pemandangan indah yang tersaji di depannya dan tak lama kemudian Rain menyusulnya. Christian menarik Rain kemudian memeluknya dari belakang, ia menutupi tubuh wanitanya dengan mantel yang ia gunakan supaya wanitanya tidak kedinginan."Ini adalah hadiah terbaik yang pernah kudapatkan," ucap Rain dengan mata berbinar.Christia
"Christian, maafkan aku. Ini semua salahku karena sudah membuatmu cedera," ucap Rain yang sedang duduk di samping ranjang Christian."Benar, kau memang biang bencana," sahut Christian yang membuat Rain terkejut."Hmm, kau sudah sadar dari tadi? Kenapa tidak membuka matamu dan membuat semua orang menjadi khawatir?" Tanya Rain dengan mata membulat.Christian tersenyum sinis untuk merespon pertanyaan Rain. "Khawatir? Siapa yang kau maksud? Anak buahku atau kau?""Anak buahmu," jawab Rain."Lalu kau?" Christian menatap Rain."Aku hanya berharap kalau yang terbentur itu kepalamu lalu kau hilang ingatan dan--""Agar kau bisa melarikan diri tanpa membayar utangmu?" potong Christian cepat sambil tersenyum sinis. "Kau memang benar-benar luar biasa atau jangan-jangan ini semua adalah bagian dari rencanamu?" tebaknya cepat."Enak saja!! Jangan asal tuduh, memangnya aku mempunyai bakat untuk menipu orang sepertimu?!" kilah Rain, bibirnya mengerucut karena kesal dengan tuduhan Christian."Otakmu t