"Bagaimana dengan pekerjaanmu di Paris? Apakah semuanya lancar?" Adrian membantu Rain melepaskan cardigan begitu keduanya sampai di rumah."Lancar, meskipun agak melelahkan tapi aku sangat puas dengan hasilnya," jawab Rain."Duduklah, aku akan membuatkan jus jeruk untukmu agar tubuhmu kembali segar," ujar Adrian seraya mendudukkan Rain di atas sofa empuk.Tangan Rain dengan cepat menyambar tangan Adrian lalu menarik tunangannya hingga terduduk di sofa, perempuan cantik bermata hazel dengan cepat merangkak naik lalu duduk di atas tubuh Adrian. Paha putih mulus terekspos saat dress mini yang ia kenakan tersingkap, kedua tangan langsingnya kembali melingkar di leher Adrian."Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Adrian."Menggoda tunanganku, aku tinggal di Paris selama berminggu-minggu untuk bekerja. Apa kau tidak merindukan aku?" Manik hazel Rain menatap lekat mata Adrian."Tentu saja aku sangat merindukanmu," jawab Adrian sembari mengusap lengan mulus Rain."Bohong!! Lalu kenapa kau terl
Christian tiba di gedung perusahaan EXXON Sky R'Nata, langkah kaki gagah sang billionaire terlihat begitu mantap saat berjalan memasuki lobi dengan memasang wajah dingin dan datar. Christian begitu emosi setelah mendapat penolakan yang tidak pernah ia dapatkan dalam hidupnya, harga diri dan egonya yang begitu tinggi serasa dijatuhkan ke tanah begitu saja oleh sang pemilik perusahaan gas dan minyak yang akan ia tanami modal. "Nona, ini adalah tuan Christian Abraham dan kami datang ke sini untuk bertemu dengan CEO perusahaan ini," ucap Erick kepada Maria. "Maafkan saya, tapi CEO kami sedang sibuk dan tidak ingin diganggu oleh siapapun," jawab Maria. Christian yang sudah muak dan tak sabaran langsung masuk ke dalam ruangan yang tertulis milik sang CEO. "Kau!! Apa kau yang telah berani menolak tawaran investasi dariku?" "Saya ... saya adalah staff keuangan, apakah anda sedang mencari CEO kami?" Seorang wanita yang kebetulan berada di ruangan Rain terlihat kebingungan saat menghadapi C
"Rain ...." Christian tertegun saat melihat wanita yang sangat ia cintai kini berdiri tepat di hadapannya, kakinya reflek berjalan mendekati perempuan cantik yang pernah mengisi hari-harinya dengan menjadi penghangat ranjangnya."JANGAN MENDEKAT!! Pergi, kehadiranmu tidak diterima di sini!!" Rain berjalan mundur ke belakang hingga punggungnya membentur tembok."Aku sudah lama mencarimu, aku--""AKU BILANG JANGAN MENDEKAT, CHRISTIAN!! Aku akan membunuhmu jika kau berani mendekatiku," teriak Rain yang dengan sigap menyambar benda apapun yang bisa diraihnya untuk mengancam Christian."Persetan dengan kematian, Rain." Christian menyambar pergelangan tangan Rain lalu merebut gunting dan membuangnya ke lantai.Christian memeluk erat tubuh Rain untuk melepaskan semua kerinduan yang sudah ia pendam selama 3 tahun atau bahkan selama belasan tahun ini, perasaan senang dan haru mewarnai hatinya sehingga ia lupa akan betapa kejam serta teganya saat ia menyiksa dan mengusir Rain saat wanita itu se
"Selamat pagi, Sayang. Bagaimana tidurmu?" Adrian mengecup kening Rain setelah ia meletakkan nampan berisi berisi sarapan roti bakar lengkap dengan omelet dan segelas jus jeruk favorit wanitanya.Rain melenguh sembari merenggangkan tubuhnya, perempuan yang memakai baju tidur tipis dari kain satin melingkarkan kedua tangan di leher Adrian saat keduanya sedang berciuman. Rain menekan leher Adrian sangat kuat ketika sang dokter tampan hendak menyudahi ciuman karena perempuan bermata hazel itu masih ingin bercumbu mesra dengan tunangannya."Sayang, kamu nakal sekali," ucap Adrian sembari mencubit hidung bangir Rain."Hari ini jangan pergi ke rumah sakit, aku ingin berduaan denganmu seharian. Aku janji akan bersikap baik kepadamu," pinta Rain dengan memasang wajah memelas."Tidak bisa, Sayang. Hari ini aku ada jadwal operasi dan setelah itu aku akan menemui Christian," jawab Adrian sembari mengusap lembut bibir tipis berwarna kemerahan bagai mawar merekah yang sesekali ia ciumi."Ah, benar
"Aku ... aku akan segera menikahi Rain dan aku minta tolong kepadamu untuk tidak lagi mengganggu calon istriku," ujar Adrian.Christian menatap Adrian dengan tatapan sinis, meskipun saingannya tidak licik seperti Alex akan tetapi tetap saja si dokter tampan berwajah lembut itu merupakan saingan terberatnya. Adrian telah berhasil menggenggam hati Rain sedangkan Christian hanyalah sebuah masa lalu yang sangat kelam dan pahit yang telah dilupakan oleh Rain, persaingan untuk mendapatkan Rain semakin sengit karena Adrian telah mendeklarasikan pernikahannya kepada Christian."Selama aku masih hidup dan bernapas, kau atau lelaki manapun tidak akan pernah bisa menikahi Rain. Rain adalah milikku dan selamanya hanya akan menjadi milikku," tegas Christian."Kau hanyalah sebuah masa lalu yang sangat menyakitkan bagi Rain dan dia sudah melupakanmu, Christian. Masa lalu hanya akan menjadi sebuah pengalaman buruk yang tidak akan pernah terulang untuk yang kedua kalinya," timpal Adrian."Oke, katakan
"Ahhh, Adrian ...." Rain mengusap kepala Adrian sembari menggigit bibir bawahnya saat calon suaminya sedang menikmati tubuhnya untuk yang pertama kali setelah mereka resmi bertunangan.Sang dokter tampan terus menghisap puting wanitanya tanpa jeda, setelah puas menikmati puting, ciumannya turun ke area perut lalu semakin turun dan berhenti di inti tubuh Rain yang masih terbungkus kain segitiga berwarna silver. Adrian tersihir oleh aroma harum yang menguar dari tubuh Rain sehingga logikanya kalah oleh gairahya yang sedang berkobar, tangan kekarnya sedang mencengkeram pinggiran celana dalam ia bersiap untuk melepasnya dari tubuh Rain.Akan tetapi ...."Damn!!" Adrian seketika terhenti saat ponselnya tiba-tiba berbunyi kencang, dan ternyata yang meneleponnya adalah seorang perawat yang memintanya untuk segera pergi ke rumah sakit karena di sana sedang kekurangan dokter bedah lantaran banyaknya pasien korban kecelakaan yang terus berdatangan.Rain duduk sembari menutupi payudaranya dengan
“Cepat masukkan perempuan itu ke dalam mobil sebelum Christian dan anak buahnya datang!! Tuan Alex akan membunuh kita semua kalau misi hari ini sampai gagal.” Seorang pria bertubuh kekar berseru memperingatkan rekan kerjanya akan bahaya yang akan mereka hadapi karena telah berani menculik wanita milik sang billionaire kejam. Beberapa pria bertubuh kekar masuk ke dalam mobil SUV hitam setelah mereka berhasil membawa masuk Rain ke dalam mobil yang kini sedang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke pintu keluar. Ekspresi cerah penuh kepuasan terpancar di wajah beberapa pria bertubuh kekar akan tetapi itu dalam tempo sepersekian detik ekspresi wajah mereka berubah menjadi kecut setelah ia melihat seorang pria tampan berwajah bengis muncul di hadapan mereka dengan membawa sebuah linggis. “Chris … Christian!! Itu Christian!! Tabrak saja, cepat tabrak dia sampai mati!!” Seorang pria berseru kencang sembari menunjuk ke arah Chtistian. “AWAASS!!” BRAAAKKK!! Mobil SUV hitam menabrak pilar
“RAIN!!”Rain melompat dari kapal lalu terjun ke laut, tubuhnya menghantam permukaan air laut dengan sangat keras. Luka fisik dan rasa sakit yang dideritanya selama menjadi budak pemuas hasrat Christian yang telah membuat Rain berani berbuat nekat karena ia tidak ingin kembali melewati hari-hari yang penuh dengan siksaan Christian, Rain lebih memilih untuk mati tenggelam daripada harus kembali ke dalam pelukan sang billionaire kejam.“Tuan Christian, jangan melompat!! Anda bisa terluka,” cegah Erick ketika melihat Christian yang sudah bersiap melompat.“MINGGIR!! JANGAN HALANGI AKU,” bentak Christian lalu ia melompat dan terjun ke laut untuk menyelamatkan Rain.“HENTIKAN KAPALNYA DAN TURUNKAN SPEEDBOAT,” titah Erick kepada bawahannya.Kepala Christian menyembul ke permukaan, ia melihat ke sekeliling luntuk mencari Rain. Sang billionaire tampan itu kembali menyelam ke laut, ia membuka matanya lebar-lebar di dalam air tapi ia tidak kunjung menemukan wanitanya.“RAIN!! RAINATAA!!” Teriak