“Tuan Adrian, apakah sudah ada kabar dari nona Rain?” Tanya Chen yang baru saja tiba dari China.“Belum sama sekali padahal ini sudah hari ke empat dan aku masih belum mendapatkan kabar apapun dari kepolisian,” jawab Adrian dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat putus asa.“Mungkinkah ini perbuatan tuan Christian? Apakah anda sudah menyelidiki tuan Christian? Hanya dia yang bisa melakukan semua ini,” duga Chen.“Ya, aku sudah menyelidikinya dan Christian sedang pergi ke luar negeri untuk bisnis. Christian pergi 2 hari sebelum Rain menghilang,” jawab Adrian.Chen terduduk lemas di kursi, otaknya sedang sibuk memikirkan berbagai macam kemungkinan yang bisa saja terjadi dan ia sangat yakin kalau hilangnya Rain berkaitan erat dengan Christian. “Ini sangat aneh, saya yakin sekali kalau tuan Christian pasti ada hubungannya dengan hilangnya nona Rain. Saya yang akan menyelidiki ke kediaman tuan Christian,” ucapnya seraya berdiri dari tempatnya duduk.“Chen, jangan. Kediaman Abraham bagai
“Jangan sakiti Adrian!! Erick, hentikan mereka!! Aku mohon, jangan sakiti Adrian!!” Rain berteriak, meronta dan menangis kencang saat melihat anak buah Christian mulai menghajar Adrian tanpa ampun.“Kalau kau ingin Adrian selamat, kau harus menuruti semua perintahku tanpa ada bantahan sama sekali!! Nasib Adrian berada di tanganmu,” ujar Christian.“ADRIAN!!” Rain berteriak kencang dengan air mata yang terus berlinang. “Hentikan mereka, jangan sakiti Adrian. Aku akan melakukan semua yang kau minta,” pintanya kepada Christian.“Apa? Katakan sekali lagi,” titah Christian.“Aku akan menuruti semua perintahmu tapi tolong hentikan mereka, jangan sakiti Adrian. Aku mohon, Christian.”Christian tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil menundukkan Rain dengan cara kotornya, ia tahu betul titik kelemahan wanita yang sangat ia cintai dan menggunakannya sebagai senjata untuk menindas Rain. “Erick, stop!!”Erick mengangguk lalu ia menurunkan titah kepada bawahannya. “Berhenti dan cepat per
“Christian ….” Rain terdiam ketika melihat pisau lipat yang tertancap di perut Christian. Erick berlari mendekati Christian dan memegangi tubuh sang billionaire agar tidak terjatuh. “Tuan Christian!! Anda baik-baik saja?” “Rain, kau menusukku?!” “Ya!! Itu karena kau terus memaksaku untuk mengikuti semua perintahmu seperti anjing peliharaan dan kau terus memperlakukanku seperti tawanan,” jawab Rain dengan suara bergetar. Christian mencabut pisau lipat dari perutnya lalu membuangnya ke tanah, sorot matanya memancarkan kemarahan saat ia menatap wajah Rain. Sang billionaire berjalan mendekati Rain lalu mencengkeram erat pergelangan tangan sang wanita, Christian menyeret Rain kembali ke mansion. “Christian, lepas!! Biarkan aku pergi, aku tidak mau kembali denganmu!!” Rain memberontak dan ia memegangi semua benda yang bisa ia raih untuk bisa terlepas dari cengkeraman Christian. “Apa kau pikir bisa lepas dariku begitu saja setelah kau menyerahkan tubuhmu kepadaku?! Tidak, Rain!! Itu ada
“Aku tahu kalau kau yang telah menculik Rain dan membawanya ke sini, aku juga tahu kalau kau hari ini akan menikahi Rain secara paksa. Jadi, jangan berkelit lagi dan katakan dimana kau menyekap Rain,” ujar Adrian. “Apa kau memiliki bukti kalau aku telah menculik Rain? Kalau kau tidak memiliki bukti apapun lebih baik kau tutup mulut atau aku akan menuntutmu atas tuduhan pencemaran nama baik,” jawab Christian dengan ekpresi wajah dingin. Semua personil kepolisian serta anak buah Adrian saat ini sedang melakukan penggeledahan di mansion megah tanpa melewatkan satupun ruangan, Chen secara random masuk ke dalam kamar yang kebetulan ditempati oleh Rain dan ia mulai memeriksa kamar dengan sangat teliti. Sang bodyguard berkulit kuning langsat berjalan mendekati ranjang sembari melihat ke sekeliling ruangan, mata elangnya berhasil menemukan suatu benda berkilauan yang terjatuh di bawah ranjang. "Kalung ini ....? Berarti kamar ini adalah yang digunakan untuk menyekap nona Rain," gumam Chen.
“RAIN!! Buka matamu, Rain!!” Adrian mencoba menyadarkan Rain akan tetapi tunangannya tidak kunjung membuka mata. “Oksigen!! Chen, ambilkan tabung oksigen portable di kapal,” titahnya kepada sang bodyguard wanita ketika melihat Rain kesulitan bernapas. “Ya, Tuan.” “Tunggu!! ini, tabung oksigen. Rebahkan tubuhnya dan jangan sembarangan menyentuhnya karena kemungkinan besar tulang dadanya mengalami cedera dan menekan paru-parunya,” ujar dokter Megan. “Apakah anda memiliki brankar atau tandu untuk membawa nona Rain ke kapal?” Tanya Chen kepada Adrian. “Kita butuh helikopter untuk membawa Rain karena dia butuh penanganan medis secepatnya,” jawab Adrian. “Erick, siapkan helikopter untuk Rain,” titah Christian. “Aku tidak butuh helikoptermu!! Aku yang akan menjaga Rain dan aku tidak butuh bantuanmu,” tolak Adrian dengan sangat tegas. “Apa kau ingin menunggu sampai keadaan Rain memburuk?! Rain harus dibawa ke rumah sakit sekarang juga,” timpal Christian. Adrian berdiri lalu ia berjalan
“Tuan Christian, anda sudah duduk di sini seharian penuh. Anda harus pulang dan beristirahat, anda akan kelelahan dan jatuh sakit kalau terus menunggu seperti ini tanpa makan ataupun beristirahat,” ucap Erick,“Aku akan tetap menunggu di sini sampai aku tahu keadaan Rain, dia terluka parah karena kecerobohanku,” balas Christian.Erick menghela napas panjang lalu ia ikut duduk tepat di samping Christian. “Rain sudah dipindahkan ke ruang perawatan tapi Adrian menutup semua akses pintu masuk sehingga anda ataupun orang asing tidak ada yang bisa masuk,” ungkapnya.“Cari jalan lain agar aku bisa masuk dan bertemu dengan Rain,” titah Christian kepada Erick.“Saya akan upayakan yang terbaik untuk anda, tapi saya mohon kepada anda untuk pulang lalu beristirahat. Saya janji, saya akan mendapatkan izin kunjungan untuk anda besok pagi begitu anda tiba di sini,” bujuk Erick.“Tidak. Kalau aku pergi dari sini, aku khawatir Adrian akan memindahkan Rain ke suatu tempat dan aku tidak bisa lagi melih
NGIK NGIK NGIK!! Ranjang yang terbuat dari besi terus mengeluarkan suara yang terdengar sangat menggelikan di telinga, Christian bahkan menarik bantal lalu menggunakannya untuk menutupi telinganya.“Ssstt, paman itu sedang sakit. Tolong jangan berisik ya, paman akan memberimu cokelat yang banyak kalau kau jadi anak yang pintar dan penurut,” bujuk Erick sembari meletakkan jari telunjuknya di bibir.Tapi, sang bocah berambut cokelat keemasan itu masih terus bergerak heboh dan tak mau berhenti. Christian semakin terganggu hingga Ia langsung terduduk di ranjang dan menunjukkan ekspresi wajah kesal saat menatap wajah lugu sang bocah.“Hei, bocah!! Stop it, berhenti, jangan bergerak!!” Christian kembali menyemprot bocah laki-laki yang terus saja membuat keributan dan menyebabkan kepalanya terasa sakit.“Uncle, kalau aku berhenti bergerak nanti aku bisa pipis di celana,” jawab sang bocah dengan polosnya.“Apa? Pipis di celana?” Erick dan Christian terkejut dan keduanya saling menatap, entah
“Adrian, kau sudah gila!! Kenapa kau malah membawa Richie kemari padahal di luar ada Christian dan ada puluhan atau bahkan ratusan mata-mata pria kejam itu,” amuk Rain.“Rain, maaf. Aku tidak tega melihat Richie menangis karena sudah lebih dari sebulan tidak bertemu denganmu,” ucap Adrian.“Mommy, apakah Mommy dan Daddy bertengkar?” Richie mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah ibunya lalu ia kembali meletakkan kepalanya di perut sang ibu yang terasa sangat hangat, wajahnya terlihat sedih dan ia hampir menangis karena mendengar pertengkaran Adrian dan Rain.“Tidak, Sayang. Mommy dan Daddy tidak sedang bertengkar tapi kami berdua sedang membicarakan kapan Mommy bisa pulang,” bohong Adrian seraya mengusap lembut kepala mungil sang bocah.“Benar. Mommy sudah bosan tidur di sini makanya Mommy mengatakan kepada Daddy untuk membawa Mommy pulang ke rumah,” timpal Rain.“Lalu kapan Mommy akan pulang? Aku ingin makan pancake blueberry buatam Mommy,” tanya Richie.“Dua hari lagi Momm