Share

198

“Nak, selesai makan, kita ke apartemen Mama, ya,” ucap Rubby saat menemani Amora makan.

“Iya, Ma. Tapi Mola sudah tenyang!” seru Amora dengan wajah yang sedikit keberatan menghabiskan makanannya.

“Ya sudah, kalau begitu, ayo cuci tangan.” Rubby berdiri dari duduknya.

Amora mengerutkan alisnya. Karena dari kemarin, Amora tidak melihat ibunya itu makan. “Mama, tidat matan? Nanti Mama atit,” ucap Amora dengan perasaan khawatir.

Rubby tersenyum lembut melihat kekhawatiran Amora. "Tenang, Mama baik-baik saja. Tadi Mama sudah makan kok, saat Mama menunggu Mora. Sekarang, ayo cuci tangan dan kita langsung ke apartemen."

Amora mengangguk, masih sedikit ragu, namun dia bangkit dari kursinya dan mengikuti ibunya ke wastafel. "Tapi, Mama, tenapa Mama selalu matan sendili?" tanya Amora sambil membilas tangan.

Rubby memandang Amora dengan tatapan hangat. “Mama hanya ingin makan sendiri. Karena beberapa hal, Mama ingin menyendiri. Tapi Mama baik-baik saja, kok,” jawab Rubby berkilah.

Amora ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status