Share

Berkelahi Dengan Preman Pelabuhan

"Cantika, yuk bangun sebentar. Dinner is ready!" ucap Arsenio sembari mengecupi wajah istrinya yang terlelap.

"Mhh ... oke, aku bangun, Sen!" gumam Cantika yang masih mengantuk. Dia juga merasa perutnya lapar. Memang sejak tadi siang, dia belum makan apa pun lagi hingga petang.

Dia pun bangun dari ranjang dan digandeng oleh Arsenio ke ruang makan. Mereka hanya makan malam berdua karena Suster Nina sudah makan terlebih dahulu sendirian dan sedang menjaga si kembar yang tertidur pulas di ruang anak.

"Wow, sepertinya bebek goreng kremesnya enak! Apa ini nasi uduk atau nasi putih biasa, Hubby?" ujar Cantika sambil mengambil nasi di bakul anyaman bambu ke piringnya.

Arsenio menjawab sambil mengambil sepotong paha bebek yang digoreng kering dari piring saji, "Nasi uduk, kesukaan kamu 'kan? Biar semangat makannya, Cantik. Aku penginnya kamu tuh makan banyak biar sehat!"

"Pinter milih menunya deh. Sayur Trancamnya juga sedap nih, cocok buat teman makan lauk bebeknya," puji Cantika lalu menikm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status