Share

Lebih Baik Pulang Dan Bercinta

"Sen, sepertinya aku saja yang menyetir mobil. Kamu lagi emosi!" sergah Cantika saat mereka berhenti melangkah di samping mobil sedan Porsche silver milik wanita itu.

Bukannya menjawab, Arsenio justru mendekap erat tubuh ramping istrinya. Napasnya masih memburu karena amarah yang tersulut di meja makan tadi. Bagaimana tidak, harga dirinya terinjak-injak sebagai seorang menantu laki-laki!

"Sayangku, kamu yang sabar ya. Sudah biasa omongan keluargaku nyinyir begitu sejak dulu," hibur Cantika membelai punggung lebar Arsenio.

"Dasar orang-orang toxic. Aku nggak suka sama pola pikir mereka yang jahat itu!" jawab Arsenio lalu menatap wajah teduh istrinya. Baginya Cantika bukan perawan tua, tak ada kerutan dan tanda penuaan yang membuatnya layak dikatai kejam begitu.

Cantika membelai dada berotot di balik kain kemeja tipis suaminya dan berkata, "Lebih baik kita pulang dan bercinta. Ngapain mikirin hal yang menyebalkan, Hubby. Jadi siapa yang mau nyetir nih, aku beneran laper!"

"Aku aja, Bei
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status