Share

Pingsan

"Rayhan! Lepaskan Wulan!" Ayunda berteriak histeris. Ia ketakutan jika sampai terjadi hal buruk pada diriku.

Kakakku melepaskan tangannya dari rambutku. Ia menatapku dengan marah. Semua orang mendiamkan aku selama berhari hari.

Hingga akhirnya, untuk menyelamatkan nama baik keluarga, Papa memaksaku menikah dengan anak dari supir pribadinya.

Aku membenci keputusan Papa. Dia hanya memikirkan tentang reputasi dan kehormatan keluarga. Dia tak pernah memikirkan perasaan dan apa yang aku inginkan.

Saat hari pernikahan ditentukan, aku mencoba bernegosiasi dengan Papa agar pernikahan ini batal.

"Pa, aku nggak mau menikah. Aku ingin aborsi."

"Apa? Aborsi? Apa kamu sudah gila?!"

"Pa, aku nggak mencintai dia. Aku nggak mungkin menikah dengannya."

"Cinta atau tidak itu bukan urusan papa!"

"Tapi Pa, Wulan nggak bisa hidup miskin di rumah supir pribadi Papa."

"Miskin dan kaya adalah pilihanmu sendiri. Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status