Share

45. Celina dan Nenek Tiara

“Hei, Sayang!” teriak Bara, seketika menangkap tubuh Nadia yang lemas dan pingsan di dekapannya.

Tidak ada sahutan dari Nadia. Dengan perasaan khawatir dan amarah yang memuncak. Bara langsung menggendong Nadia menuju ke dalam mobilnya.

“Bertahan, Sayang. Aku janji, akan membalas mereka sampai ke akar-akarnya!” tegas Bara mengepalkan tangannya.

Mobil Bara melaju dengan kecepatan penuh. Menuju rumah sakit terdekat. Wajah Nadia terlihat sangat pucat dengan deru nafas yang lemah. Bara tidak bisa melihat Nadia seperti ini. Ia seperti orang gila, mengusap wajahnya dengan kasar.

Sedangkan dua wanita yang melihat hal tersebut dari atas rumahnya tersenyum miring dengan sorakan bahagia.

“Rencana kita berha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status