Share

88. Bara Mesum

"Astaga, Sayang. Mama gak nyangka kamu secepat ini pulih. Oh … panggil Mama sekarang. Jangan panggil Tante lagi. Kan, sebentar lagi kamu akan menikah dengan Bara dan menjadi putri kesayangan Mama."

Nadia mengangguk kikuk, berada di samping Bara.

Bara geleng-geleng kepala melihat tingkah mamanya. Mamanya ini nekad ke sini tanpa izin ke papanya terlebih dahulu. Untung masih bersama dengan sopir, sehingga Bara memakluminya.

"Sekarang Mama harus izin ke papa dulu."

"Iya-iya. Mama akan izin. Nanti Mama chat kok. Gak usah lebay kamu, Bara."

"Demi kebaikan Mama juga. Nanti kalau papa marah ke Bara, bisa panjang urusannya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status