Share

Bab 44. One Night Stand Ke Dua

“Jangan, Ali ..., jangan ...” bisiknya lirih.

“Jika kau ingin berbohong, lakukan dengan lebih baik lagi,” desis laki-laki itu geram. Hembusan nafasnya sewangi daun mint, menerpa kulit leher Amy. Amy menunduk, tidak berani menatap laki-laki itu yang hanya berjarak lima senti dari wajahnya. Ia kembali menggigit-gigit bibir bawahnya dengan panik.

Segera Amy mendorong dada laki-laki itu dan mencoba menjauh.

Hati Reinaldi menggelegak marah.  Bergemuruh ketika mendapat penolakan dari Amy. Dengan segera ia menarik perempuan mungil itu kembali dan merengkuhnya dengan kuat. Matanya berkilat marah. Rahangnya kembali mengeras dengan urat-urat menonjol keluar di pelipisnya. Amy tersentak. Takut bila Reinaldi melakukan hal yang lebih jauh lagi. Takut bila kejadian lama berulang. Ekepresi marah yang berujung pukulan yang menghantuinya bertahun-tahun lamanya.

“Jangan pukul aku ...,” isaknya pelan. Lirih hingga tertelan udara. Matanya terpejam. Wajahny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status