Share

Bab 41: Gelora Cinta Sang Berondong

Bab 41: Ancaman

“Kamu akan berdiri saja di situ?” geram Naila.

Sorot matanya terus menatap ke arah gadis berambut pendek yang berdiri tegap tepat di sisi mejanya. Gadis itu melipat kedua tangan di belakang punggung, kedua kakinya tegap, bahkan ekspresinya datar menatap ke luar ruangan.

“Apa kamu tidak lelah, hah?” lanjut Naila masih dengan intonasi kesalnya.

Sudah semingguan ini, gadis tanpa ekspresi itu menjadi bodyguard yang mengekorinya ke mana pun, termasuk ke kamar mandi. Bahkan, gadis ini tidak menurut jika Naila memintanya untuk menunggu di luar.

“Aku tidak butuh Bodyguard, Net!” seru Naila. Dirinya tidak bisa berhenti mencebik, mengingat bagaimana terkekangnya hidupnya setelah Net hadir.

“Memangnya kamu enggak punya kerjaan lain, apa? Selain ngekorin aku?”

“Kerjaan saya mengikuti Anda, Nona!” balas Net tanpa mengendurkan ekspresi din

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status