Share

bab 20

“Ada apa, Roy? Kenapa kau menyuruhku datang kemari?”

“Aku bantuanmu, Rin,”

Gadis yang dipanggil Rini menyipitkan matanya.

“Tumben,” sinisnya sambil menyesap minumannya sedikit demi sedikit.

“Kau ‘tak memesan makanan? Tenang, biar aku yang bayar.”

“Kau mau menyogokku? Kamu tahu sendiri aku tak suka uang haram!” Rini melotot pura-pura marah.

Roy berdecih. “Tak suka uang haram, jika sedikit,”

“Eh?”

“Iya, sih”

Keduanya tertawa dengan leluconnya sendiri.

“Manusia, ‘kan memang begitu, tak mau yang haram jika sedikit, tetapi jika banyak, yang haram pun di buat halal.”

“Ok, ok. Aku kalah, lalu? Apa yang bisa aku bantu?”

Roy mencongkan wajahnya kedepan “Aku mau pinjam kunci salon Mbak Wirda sebentar” ucapnya berbisik.

“Hah?!” Rini terkejut.

“Pelankan suaramu! Apa aku harus memberikanmu pengeras suara, atau toa yang digunakan masjid sekalian? Biar semua orang dengar!”

“Maaf, maaf. Tapi kau buat apa?”

“Ada misi yang harus di selesaikan, dan misi ini sangat penting,”

Rini juga mencondongkan tubuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status