Share

Memesan Buket Bunga

Nara kedapatan melamun di tempat kerjanya. Pertanyaan pamungkas dari Rega tadi saat di kampus sungguh membuatnya tercekat, sulit sekadar untuk menelan ludah.

“Ra, kenapa diem? Lo juga sayang sama gue, kan?” Rega mengulang sekali lagi pertanyaan serupa. Wajahnya terlihat lebih serius. Ah, mengingatnya membuat Nara deg-degan.

“Tentu dong. Lo kan pacar gue.”

Rega yang entah sejak kapan menahan nafas, kelihatan menghembus nafas lega disertai senyuman mengembang di sudut bibirnya. “Makasih ya, Nara sayang. Gue janji, akan jadi pria yang membanggakan buat lo.”

Jangan Ga! Yang ada gue makin merasa bersalah sama lo. Jerit Nara dalam hatinya seraya menangkup pipinya dengan kedua telapak tangan. Beruntung tak ada pembeli yang datang, jadi tak ada yang menyadari kalau Nara sedang resah gelisah.

“Ra, ini ada kiriman bunga mawar buat kamu.” Mendengar suara teman kerjanya, Nara langsung membuka kedua tangannya yang menutupi muka.

“Bunga? Dari siapa?”

Teman kerja Nara yang seorang perempuan seba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status