Share

157.Apa pun yang Terjadi?

       Rere menangis sesengukan di dalam mobil, dia menoleh ke arah luar jendela mobil. Namun, terlihat gelap hanya lampu penerang jalan, malam sudah larut. Kanan kiri jalan terlihat samar pepohonan dengan rumah-rumah kecil yang berjarak satu sama lain. Ada satu penyesalan di hati gadis itu, perasaan yang tidak mampu terlukiskan dengan kata, harus kah dia berlari sejauh mungkin. Sungguh sesuatu hal yang memang menyesakkan sakit, sedih bercampur menjadi satu.

       “Pak, bisa lebih cepat lagi?” tanya Rere kepada sang sopir.

       “Tidak bisa Nyonya, banyak tikungan tajam,” kata sang sopir.

       “Ah, baiklah, hati-hati saja Pak,” kata Rere menggigit bibir bagian bawah. Menahan gejolak rasa yang benar-benar tidak terkira.

       “Nyonya ingin segera bertemu Tuan?&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
omg kita ini jadi pembaca udah greget lihat rere udah tegas eee tau" ada part ini yg tau" rere menyambangi lelakinya huffff ikut aja lah gak usah koman komen yg mmbuat semangat kita jungkir balik
goodnovel comment avatar
Amell Formosa
Iy cepet bnget luluh malah yg dateng Rere
goodnovel comment avatar
Barra
kenapa Rere bisa luluh ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status