Share

Guardian dan Sihir Hitam – 3

"Kumohon, jangan sakiti kami!" 

Mereka saling tatap. Pria tambun itu–yang tadi memegang kapak–mendekat. Ia mengerutkan kening melihat kondisi kami, apalagi hutan yang sebagian kini menjadi abu dan menyatu dengan angin. 

Arsene terbaring di tanah, tidak sadarkan diri. 

Aku berlutut dan mengelus dahinya, panas sekali. Karena cemas, aku lantas berdiri dan menatap pria tambun tadi. 

Pria itu tampak mengenal Arsene, dia langsung berpaling dan menyuruh pria lain untuk melanjutkan jalan. Sementara di mendekat lalu membopong Arsene. 

Aku berjalan di samping kiri sementara pria itu menyusul kawanannya. Sesekali kulirik ke belakang, berharap rubah itu tidak kembali. 

"Siapa kamu, Nak?" tanyanya. "Aku baru tahu jika Monsieur Perrier punya putra." 

Terpaksa, aku berbohong. Namun, entah kenapa, seakan mengucapkan yang sebenarnya. "Aku Remi, putra Monsieur Perrier." 

"Kamu tahu kondisi ayah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status