Share

Part 20

Part 20

Aku duduk termenung di dalam bus yang kami tumpangi. Menyaksikan pemandangan yang terlewati. Sawah seolah berlari melewatiku. Perasaan yang bercampur membaur menjadi satu. Antara lega akan mendapatkan tempat baru, sedih karena harus meninggalkan tanah kelahiran, risau dengan tanah warisan yang ku tinggalkan, dan juga sakit hati karena dikhianati.

“Setelah ini, kamu berangkat pakai uang sendiri ya, resmi. Aku sudah tidak menanggung ongkos kamu lagi,” kata Sumi membuat lamunanku buyar.

Aku menoleh dan tersenyum pada wanita di sampingku sambil mengangguk pelan.

“Aku senang sebenarnya bekerja dengan pak Harun dan bu Normi. Tetapi anak-anakku sudah tidak mau ditinggal. Suamiku juga sudah mulai merintis jualan bubur ayam di Jakarta, jadi aku diminta untuk di rumah saja,” kata Sumi.

Aku menanggapi tetap dengan senyuman. Dia orang yang beruntung menurutku. Masih memiliki orang tua dan punya suami yang setia.

Kami sampai di terminal terakhir yang menyediakan angkutan ke desa pukul sepu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Erlin Jie
Thor lanjut
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuningsih
hooh bab nya berasa expres. lanjut thorr
goodnovel comment avatar
Mis Samia
aduh berasa dikit kali,apa harno menyesal ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status