Share

Mulai Hidup Baru

"Ya enggak lah, Bu. Emang tampang Sinta seperti tampang pelac*r?" tanyaku tersenyum.

"Bukan begitu maksud Ibu. Namanya orang tua, takut anaknya salah jalan," ujar ibu seraya membetulkan posisi duduknya.

"Tapi Sinta tidak seperti yang Ibu tuduhkan, kok," ujarku sembari mengambil beberapa potong rendang di dalam mangkok kaca.

"Enak banget rendangnya, Bu." Aku terus saja mengunyah tanpa memedulikan ibu yang sedari tadi tersenyum melihat tingkah anak perempuannya.

"Ibu bahagia melihat kamu banyak makan, Sin. Ibu kepingin melihat kamu gemuk lagi, jangan kurus kayak gini, seperti mayat hidup," ucap ibu sembari memijat bahuku.

"Yang penting sehat Bu. Orang gemuk itu banyak penyakitnya," ujarku berusaha menghibur.

"Lezatnya," ujarku lagi. Sudah lama tidak merasakan makanan selezat ini. Perut ini sangat lapar apalagi selama dalam perjalanan tidak bisa masuk nasi satu suap pun karena kalau tetap dipaksa pasti akan mual dan muntah.

Alhasil sekarang jadi seperti orang kelaparan yang sudah seta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status