Share

Dua puluh delapan

Malam harinya Abian menghubungi Laura lewat ponsel. Abian langsung tidur saat sampai di rumah tadi sore, kepalanya ngantuk dan lelah. Pukul setengah delapan, Abian terbangun karena merasa lapar.

Sebelum makan ia memilih untuk membersihkan tubuhnya, karena keringat yang menempel di tubuhnya bau masam.

Abian: “Ra”

Abian: “Laura…”

Abian: “Ra…..”

Laura: “Apaan sih, berisik”

Abian: “Besok lo mau nonton Sagara sama siapa?”

Laura: “Sama temen-temen gua lah”

Abian: “Berangkatnya sama siapa?”

Abian: “Mau bareng gua aja berangkatnya?”

Laura: “Pake nanya lagi lo”

Laura: “Yaiyalah, kalau kaga gua sama siapa emang”

Abian: “Tapi baliknya gua gabisa anter”

Laura: “Kenapa? Lo mau kemana emangnya?”

Abian: “Gua mau langsung ke rumah Gara,”

Abian: “Baliknya nebeng temen lo ya, Ra”

Laura: “Oh, iyadeh.”

Setelah memberi tahu itu, Abian turun dari kamarnya menuju dapur. Abian juga sudah selesai mandi, tidak lama karena airnya dingin seperti es b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status