Abian dan Laura, mereka berdua menghabiskan banyak waktu di dalam super market bersama. Sangat lelah berkeliling mencari semua barang yang mereka cari di dalam list tersebut. Abian menghentikan laju troli yang ia dorong, karena tidak ada di sebelahnya Laura menoleh ke belakang.
Abian diam sebentar, ia tidak melanjutkan jalannya karena pegal-pegal. Kakinya letih berjalan menyusuri super market yang lumayan besar ini, tangannya lelah terus mendorong troli.“Cape?” tanya Laura, Abian tidak menjawab. Pertanyaan itu sangat kuno.“Engga, masih kuat buat keliling seribu putaran lagi” kesalnya pada Laura yang masih terlihat bersemangat. Karena Laura hanya berjalan tanpa membawa apapun selain kertas yang ia pegang.Abian sendiri yang harus mengambil semua barang yang Laura baca. “Yaudah, nanti gua traktir ice cream” rayunya pada Abian, laki-laki itu masih tidak mau bergerak.“Engga, gua ga doyan ice cream” jawabnya menolak tawaran Laura begitu saja.“Yaudah gua traktiMalam harinya Abian menghubungi Laura lewat ponsel. Abian langsung tidur saat sampai di rumah tadi sore, kepalanya ngantuk dan lelah. Pukul setengah delapan, Abian terbangun karena merasa lapar. Sebelum makan ia memilih untuk membersihkan tubuhnya, karena keringat yang menempel di tubuhnya bau masam. Abian: “Ra”Abian: “Laura…”Abian: “Ra…..”Laura: “Apaan sih, berisik”Abian: “Besok lo mau nonton Sagara sama siapa?”Laura: “Sama temen-temen gua lah”Abian: “Berangkatnya sama siapa?”Abian: “Mau bareng gua aja berangkatnya?”Laura: “Pake nanya lagi lo”Laura: “Yaiyalah, kalau kaga gua sama siapa emang”Abian: “Tapi baliknya gua gabisa anter”Laura: “Kenapa? Lo mau kemana emangnya?”Abian: “Gua mau langsung ke rumah Gara,”Abian: “Baliknya nebeng temen lo ya, Ra”Laura: “Oh, iyadeh.”Setelah memberi tahu itu, Abian turun dari kamarnya menuju dapur. Abian juga sudah selesai mandi, tidak lama karena airnya dingin seperti es b
**Sagara dan dua sahabatnya memarkirkan kendaraan mereka di garasi rumah Sagara. tanpa berlama-lama mereka langsung masuk ke dalam rumah.Di ruang tengah, terlihat ayah Sagara sedang menonton TV bersama Safara, sedangkan sang bunda baru saja turun dari tangga lantai dua.“Hallo…” sapa Sinta saat melihat Sagara datang bersama Abian dan juga Darrel. Dengan cepat mereka bersalaman dan memeluk Sinta dengan erat.“Gimana pertandingannya kak?” tanya Sinta menepuk pundak Sagara. “Yes, I’m win bunda” jawabnya tersenyum senang. “Wowww, congratulation boy!!” ujarnya dengan bangga.“Ishhh, bunda kangen banget sama kalian berdua…” ujarnya setelah memeluk Abian dan Darrel. “Kita juga kangen banget banget banget sama bunda” jawab Abian dengan senyumannya yang paling cerah.“Ada siapa bunda?” tanya Safara yang menden
harmony 30 **Mereka bertiga menghabiskan malam bersama, hingga pukul dua belas malam mereka kembali masuk ke dalam rumah karena udara di halaman yang semakin dingin. “Lo berdua tidur disini aja” saran Sagara karena ini sudah sangat larut malam. “Engga deh, gua balik aja” jawab Abian menolak.Pintu kamar Sagara tiba-tiba terbuka, menampilkan seorang wanita lengkap dengan setelan piyama tidurnya. Sinta menghampiri tiga remaja yang duduk di tepi ranjang kamar Sagara. “Kalian berdua nginep disini aja ya” ujarnya seperti kata Sagara tadi.“Udah malem, bahaya jam segini di jalanan. Besok kan libur juga, bisa puasin tidurnya” Bukan apa-apa Sinta hany
harmony 31 **Pukul sembilan pagi Sagara terbangun dari tidurnya, melihat dua temannya yang masih tidur lelap Sagara hendak beranjak dari kasur besar miliknya. Sagara dengan cepat menggeser kaki Abian yang berselonjoran di atas pahanya.Sagara pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, meninggalkan dua temannya yang masih tertidur. Mereka baru tidur jam tiga pagi setelah selesai menonton movie, jadi tidak masalah bangun agak siang, lagi pula hari ini sekolah libur.Saat keluar dari kamar mandi, Sagara terkejut melihat Abian yang sudah menunggu lama di depan toilet. &ldq
**Nayla: “Abian, kamu dimana? Kita jadi keluar kan?”Abian yang baru saja akan mandi, membalas pesan Nayla sambil mengambil handuk.Abian: “Jadi kok, gua mau mandi dulu.”Nayla: “Yaudah kalau gitu aku juga mau siap-siap dulu”Nayla: “Nanti kalau mau berangkat kesini kabarin ya Bi”Abian masuk ke dalam toilet setelah membaca pesan yang di kirim oleh Nayla. Padahal Abian sudah mandi siang tadi, dan dia tidak melakukan kegiatan apapun yang menghasilkan keringat. Karena meresa panas, jadi ia ingin tubuhnya diguyur air dingin.Abian membuang asal handuk yang ia gunakan setelah mandi, Abian mengambil celana jeans yang sudah terlipat rapi di dalam lemari. Dengan baju kaos hitam polos kesukaannya Abian menggunakannya.Sepatu putih dengan merk terkenal sangat pas di pakai oleh kakinya, Abian melihat dirinya yang sudah berpakaian keren di kaca kamarnya. Laki-laki tampan i
**Matahari sudah menampilkan sinar cerahnya, suara kokokan ayam terdengar membangunkan setiap orang yang mendengarnya. Beberapa orang bangun dari tidurnya dengan semangat, untuk kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda kemarin. Beberapa juga bangun karena terpaksa harus kembali melanjutkan hari-harinya yang terasa membosankan.Hari-hari yang selalu terasa menyedihkan bagi setiap orang yang terlihat kurang menikmati waktu yang mereka punya, sebagian merasa kurang beruntung dan sebagian merasa banyak insecure. Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan setiap insan di dunia, hanya karena senyuman yang terpajang di akun sosial medianya, mereka mengganggap manusia satu ini selalu bahagia dan tidak pernah punya masalah dalam hidupnya.Banyak orang kurang beruntung yang sudah harus bangun pagi hanya untuk mencari semangkuk nasi, padahal seharusnya ia masih harus duduk di kursi belajar dan bermain bersama teman. Memikirkan bagaimana sulitnya mengerja
**Sagara baru saja memasuki area sekolah, sudah banyak pasang mata yang menatapnya kagum. Laura dan Abian yang sudah selesai makan, keluar kantin untuk kembali ke kelasnya masing-masing. Melihat kehadiran Sagara yang sepertinya akan menghampiri sahabatnya yaitu Abian.Laura memberikan seulas senyuman tipis pada bibirnya ketika Sagara sudah berada di hadapannya. “Hai kak” senyum Laura dibalas dengan anggukan oleh sang lelaki.Tanpa permisi karena ada panggilan alam, Abian dengan cepat memutar balik langakahnya menuju kamar kecil. Perutnya terasa sakit karena tadi kebanyakan makan. Padahal kan sarapan harusnya hanya secukupnya, tapi Abian malah lebih dari cukup.“Lo duluan aja berdua, gua mau ke toilet dulu” ujarnya melambaikan tangan tidak sanggup menahan rasa sakit.Dengan sedikit tawa yang tercetak di wajah Sagara, ia terlihat sangat tampan. Pagi-pagi begini sudah disuguhkan dengan man
**Bel istirahat pertama sudah berdering, Laura dan dua temannya meninggalkan kelas karena kasian pada perutnya yang sudah berteriak karena kelaparan. Mereka bertiga pergi ke kantin bersama, “Gua mau nasgor, kayak biasa” ujar Laura sambil meletakkan roti yang ia buat tadi pagi ke atas meja. “Lo udah bawa bekel, mau beli makan juga?” tanya Abella yang duduk di depannya. Dezora sedang memesan makanan untuk mereka bertiga, ini bukan perintah dari siapa-siapa, Dezora saja yang menawarkan diri untuk membelikan mereka makanan.Di pintu masuk kantin, terlihat tiga pemuda yang baru saja memasuki area kantin. Sepertinya mereka baru saja keluar kelas, karena biasanya dibandingkan dengan Laura dan teman-temnnya, pasukan tiga pemuda itu sering kali berada di kantin lebih awal dari siswa lainnya.Dengan senyuman yang terpancar di wajahnya, Abian datang menghampiri tempat duduk panjang di sebelah Laura. “Duduk bareng ya”