Share

79

Ruster melirik pada pancake yang ia buat tadi sore di atas meja nakas, ia berharap Romeo akan mencicipinya tapi pria itu malah pergi entah kemana dan belum kembali.

Semilir angin malam berhembus menerpa rambut Ruster, ia memejamkan matanya merasakan dinginnya udara yang merasuk ke dalam jiwanya.

Tubuhnya membeku sepasang tangan kekar memeluknya erat memberikan kehangatan padanya. aroma wangi parfum yang di pakai pria itu sangat di kenali oleh Ruster.

Wajahnya memucat, hari harinya akan kembali ke mimpi buruk yang berkepanjangan.

“Raven Van Diora, kenapa pria ini kembali secepat ini!” batin Ruster yang ketakutan.

Tubuh Ruster bergetar saat Raven membalik tubuhnya. kepala Ruster menunduk takut dan  tidak berani menatap wajah seperti malaikat tapi berhati iblis.

Raven merasakan perubahan Ruster dan mengangkat alisnya ke atas. kenapa wanita ini sedemikian takut padanya.

"Tegakkan kepalamu dan tatap aku," perintah Raven.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status