Zeus hanya diam, karena ia mempunyai rencana sendiri. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada tuannya.
***
Kondisi Ruster mulai beransur membaik, dengan setia Romeo selalu di samping istrinya setiap hari. setelah pulang kerja pun Romeo akan selalu membawakan makanan kesukaan Ruster yang sekarang sangat hobby ngemil belakangan ini.
Saat ini saja Ruster sangat ingin makan rujak yang ia lihat di tv dan merengek seperti anak kecil. meminta Romeo membelikannya tanpa perduli jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan ini bukan di Indonesia.
“Oke aku akan pergi membelikannya untukmu, asal kau tidak kabur dari sini!” ucap Romeo yang pastrah.
"Kau yakin ingin membelikan untukku?" tanya Ruster yang memperhatikan Romeo yang mengenakan kaos lengan panjangnya.
"Tentu, kenapa tidak!” jawan Romeo tegas.
"Tapi ini sudah malam sekali.”
"Tidak mengapa,” balas Romeo yang menyunggingkan senyumnya dan mendekati Ruster.
Romeo memanggil kepala pelayan bernama Jimmy.Jimmy segera menghampiri Romeo yang memintanya menunjukan kamar yang akan di tempati oleh Eliana Lim."Ikutlah dengan Jimmydan beristirahat lah,” ucap Romeo."Terima kasih tuan,” balas Eliana Lim dengan menyunggingkan senyum termanisnya.Romeo langsung mengalihkan pandangannya dari wajah Eliana Lim yang sangat mirip dengan Emilia Lim dan tidak bisa di bohongi. Romeo masih memendam rasa dengan Emilia Lim. Tepatnya masih belum melupakan wanita itu.Eliana Lim melangkah mengikuti Jimmy dan Romeo hanya menatap nanar punggung wanita itu terlihat ada kerapuhan disana. Kemudian, Romeo merongkoh saku celananya mengambil ponsel menghubungi seseorang dektektif yang sudah terkenal hebat menangani kasus orang hilang dan yang lainnya."Hallo, aku ingin kau besok menemuiku!” perintah Romeo.“Baik,” jawab detective itu dari balik ponsel.***Di ruma
"Kenapa kau bersikap aneh?" tanya Romeo yang berkacak pinggang dengan mendengus kasar."Kenapa kau malah bertanya? Kenapa kau seolah membuatku terlihat seperti orang bodoh nyatanya aku tau kebenarannya,” ujar Ruster liirh."Apa maksud mu?" tanya Romeo meninggikan suaranya dengan rahang yang mengeras."Wanita itu kekasihmu." Pekik Ruster dengan suara tak kalah hebat tinggi dengan Romeo.Wajah Romeo mencair, ia lupa jika Ruster sudah melihat foto Emilia Lim dan wajar Ruster marah padanya. bahkan salah paham dengan berpikir Eliana Lim adalah Emilia Lim."Kau salah, dia saudara kembar Emilia Lim!” jelas Romeo.Ruster mengalihkan pandangannya, enggan menatapi suaminya yang melangkah mendekatinya."Aku hanya membantunya dia yang kesulitan di kota ini untuk mencari keberadaan Emilia Lim. hanya itu dan tidak lebih.”"Ya... aku yang salah, tidak seharusnya aku marah atau bertanya karena aku bukan siap
“Sudah sadar?” tanya Lius yang menganti cairan infus dan memberikan berapa suntikan jarum kepada Raven.“Ya, berapa lama aku di sini?”“Sudah sebulan kau tidak sadarkan diri dan Zeus yang mengurus semuanya. Ngomong ia mirip dengan sikap Ruzel. Apakah mereka kakak adik?” tanya Lius yang tetiba penasaran. Karena ia tidak pernah melihat Zeus sebelumnya. Jika Ruzel selalu ia lihat dan terlibat kerjasama.“Bukan, dia manusia yang di ciptakan dari sel Ruzel di lab terkutuk itu. kakek Raphael menemukannya dan membawanya pulang.”“Oh pantasan mirip, cloning rupanya. Tapi sepertinya hasil yang memuaskan, jika orang lain tahu. Ia akan jadi incaran untuk penelitian.”“Tidak seorangpun akan tahu. Van Diora sudah melenyapkan semua datanya dan Ruzel sudah meninggal. Jadi semua orang akan mengira Zeus adalah Ruzel yang sudah tiada.”“Hmmm…”Tok tok tok
Eliana Lim menunduk menggigit bibir bawahnya. saat Romeo memperhatikannya dengan intens. Dalam hati bergarap Romeo segera menyentuhnya.Wanita ini seolah cerminan dari Emilia Lim dengan kecantikan, kelembutan dan mungkin karena mereka kembar identik yang sangat mirip sekali hampir tidak ada celah untuk membedakannya. Seperti ia dan Raven. Membuat Romeo semakin pusing dengan perasaanya saat ini."Aku sudah membayar dektektif untuk mencari keberadaan kakakmu, semoga ini bisa berhasil!" ucap Romeo yang berusaha mencairkan suasana dan membuat otaknya tetap waras bekerja."Benarkah? terima kasih tuan,” balas Eliana Lim dengan nada senang memeluk tubuh Romoe secara tiba-tiba. Tetapnya ia sengaja melakukanya untuk mengoda Romeo agar jatuh hati kepadanya.DegWangi tubuh yang sama persis dengan Emilia Lim. Semakin membuat jantung Romeo berdetak kencang."Maaf!" ucap Eliana yang melepaskan pelukannya tapi segera di tahan oleh Romeo dan entah ap
Raven menatapi kecantikan yang sempurna dari kedua kaki Ruster yangterbuka lebar di hadapannya. begitu basah begitu dan menggiurkan.Ruster melengkungkan tubuhnya ke depan saat kepala Raven berada di selangkangannya, dengan menjilati liang kewanitaannya yang suara decakkan dari lidah Raven yang terdengar jelas mengakses tiap titik sensitifnya tanpa terlewatkan satu inchipun dari mulutnya.Raven semakin membuka lebar lipatan inti tubuh Ruster dan mengulum klitorisnya, menghisapnya dengan lahapnya.Sangat basah dan mengkilap, tidak hentinya Raven memanjakan daerah sensitif itu dengan setiap sentuhan penuh dengan pujaan.Tubuh Ruster bergetar dan meremas sprai tempat tidur Raven, karena ia sudah tidak sanggup menerima rasa panas yang sebentar lagi menerjang tubuhnya. Ruster mendapatkan perlepasannya saat meneriakkan nama Raven dengan merdu."Aaahhh...Raven ..aahhh..!"Raven terkekeh garing dengan memasukkan kedua jari tangannya menghujam liang
Romeo semakin tidak sabaran, ia menarik kemejanya secara paksa hingga kancingnya berhamburan di mana-mana. Kemudian melemparnya secara asal kemeja yang sudah basah ke arah lantai. Dalam posisi menyentuh lekuk tubuh Ruster. Romeo menanggalkan celananya, ia berlutut di bawah membuka dan membuka kedua kaki Ruster. yang satu nya di letakkan nya di bahu bidang nya."Aahhh..ya ...ahhh.." pekik Ruster yang menjambak rambut Romeo. saat Romeo menghisap daerah intinya dan lidah Romeo bergerak lincah. menjilati klitoris Ruster sampai ke liang anusnya.Ruster merasa tubuhnya sudah seperti agar-agar dan ia tidak kuat lagi untuk berdiri. Jika Romeo tidak menahan tubuhnya, Ruster merasa ia sudah ambruk."Milikku dan hanya milikku seorang," ucap Romeo beberapa kali berdiri mencium bibir Ruster dan berusaha menyatukan rudalnya ke dalam lembah yang sudah sangat basah dan siap untuk di masukinya.Sangat perlahan Romeo memasuki inti Ruster dan ia terdiam sesaat. Untuk merasa
"Tuan, mau sarapan dulu?" tanya Eliana Lim dengan basa-basi.Romeo mengerutkan keningnya, ia sejujurnya kurang suka dengan kehadiran Eliana Lim. Setelah apa yang terjadi semalam yang membuat Raven sungguh murkah, hingga menyakiti hati istrinya."Tidak,” jawab Romeo yang melanjutkan langkahnya menuju ke arah pintu utama.Elina Lim tidak menyerah. Ia berlari mengejar Romeo."Malam ini apa tuan sibuk, aku ingin tuan menemaniku pergi keluar,” ucap Eliana Lim penuh harapan."Jangan merasa kau sudah sangat dekat denganku, sehingga mengharapkan lebih dari seorang pelayan."Wajah Eliana Lim langsung memucat dengan jawaban Romeo barusan."Tuan, aku… tidak berma-“ Eliana Lim mengantungkan kalimatnya."Kejadian malam tadi tidak kesengajaan, aku tidak ada niat sedikit pun untuk bersentuhan denganmu. Lebih baik kau tidak berharap banyak," jelas Romeo dengan kata-kata dinginnya.Eliana Lim menunduk malu, ia me
Eliana Lim ingin berlalu, dengan cepat tangan Raven mencengkram lengan Eliana Lim dan menyudutkannya ke rak lemari."Aku belum selesai bermain-main, bukan kah kau ke sini mengincar pandora heart dan sekaligus ingin tahu dengan nisan adik tirimu!" ucap Raven dengan menyusuri leher Eliana Lim dengan moncong pistol yang berhenti di pelipis kepala Eliana Lim."Aku tidak mengerti maksud anda, tuan!" elak Eliana Lim dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya."Sok polos seperti keluargamu yang sudah bersama para iblis di Neraka," balas Raven yang semakin menekan moncong pistol di pelipis Eliana Lim.DegKedua mata Eliana Lim berkaca-kaca. ia mengerti ucapan Raven dan ternyata dugaannya benar ada tidak beres dengan ayah dan adik tirinya. Yang berdiri di hadapannya ini adalah seorang pembunuh berdarah dingin."Kenapa kau diam, heh? apa kau mau mempersiapkan diri untuk menyusul keluargamu ke neraka? Maka aku akan dengan senang ha