Share

15. Kalang Kabut

(PoV Andra)

Sial, benar-benar sial. Bagaimana mungkin Naira sampai bisa menemukan tas itu? Bukankan aku sudah menyimpannya sedemikian rupa? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tas itu berisi benda-benda “penting” yang selama ini aku kumpulkan dan simpan sedemikian rupa.

Ah, belum lagi tablet yang isinya bermacam-macam. Semoga saja Naira tidak bisa mengutak-atik benda keramat itu. Memikirkannya saja sudah membuatku merinding setengah mati.

Saat ini aku terkunci di dalam kamar. Entah kapan Naira merencanakan semuanya. Jangan-jangan saat aku pergi? Pantas saja dia cuek dan tidak menghubungi sama sekali. Dia benar-benar sudah berubah.

Aku sungguh kalah cepat dengannya. Tanganku terus-terusan memutar handel pintu, berharap Naira akan membukakan kuncinya. Andai saja jendela tidak dipasangi teralis, sudah pasti aku sudah keluar lewat sana.

“Nai! Naira! Buka pintunya, Nai! Tolonglah, Nai!” teriakku sekuat tenaga. Tak ada jawaban sama sekali. Hanya terdengar suara teriakan mama dan samar sahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status