Share

Part 35. Dianggap Mati

Sementara Bik Sumi hanya terdiam dan menyendiri di kamar. Duduk bersandar di atas ranjang. Sesekali tatapan matanya melihat ke arah biasa suaminya tertidur di sampingnya.

"Maafkan aku, Pak. Tidak mampu mendidik putra kita seperti yang bapak harapkan." Lirih batinnya.

Sementara Yusnanto, masih terseret langkahnya menyusuri jalanan setapak di sisi bukit. Tidak tahu akan kemana tujuan langkah nya, yang dia tahu dia tidak lagi punya tempat untuk pulang.

Suara Kayuhan sepeda onthel terdengar mendekatinya. Hanum dan Akhsan saudara sepupu Yusnanto ternyata yang mengejar. Dengan membawakan sandal, perbekalan sedikit makanan dan uang sekadarnya, mereka berikan untuk Yusnanto. Ucapan kata hati-hati adalah pesan terakhir dari para sepupunya, sebelum kembali berbalik pulang. Yusnanto kembali menapaki jalan. Hanya berharap pada langkah kakinya, walau tetap tanpa arah tujuan.

Selepas Tengah malam, langkah kaki Yusnanto menuntunnya sampai di pasar dekat kantor kecamatan. Tidak jauh dari sebuah termi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status