Share

Tamparan

Arkana meminta Risa tetap tinggal, sayangnya wanita itu hanga berekspresi datar dan tetap berjalan meninggalkan kamar mewah lelaki itu. Terdengar Arkana mendengkus, Risa tak acuh, ia tetap menuju ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

Bu Sumi bilang, jika rasanya tak mungkin jika Risa melanjutkan rencana karena Devinta jauh lebih utama untuk dihancurkan. Rahasia Nadia anak Arkana tetap disembunyikan sementara. Setidaknya, mereka sudah membuat Arkana uring-uringan jika tak berdekatan dengan Nadia.

Raka sendiri semakin hari semakin kuat untuk membalaskan kematian Rama, kakak yang begitu ia sayangi namun bodoh karena terlalu mencintai Devinta.

Di tempat lain, Raka duduk termenung, ia sadari apa yang dilakukan terlampau nekat, tak peduli resikonya akan ia hadapi. Kedua tangannya saling menggenggam, dengan kedua siku menempel pada lengan kursi berbahan kulit mahal warna hitam pekat.

Pemandangan di hadapan menunjukkan kokohnya bangunan bertingkat menjulang, Raka berdiri dari duduknya lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status