Share

Bab 16. Faqih Demam

Penolakan primata bonobo itu membuat mereka tegang sejenak. Hingga tiga pasang mata lelaki serta sepasang mata bonobo di sana memandang Jeta bersamaan.

"Apa memandangku? Aku tidak mau menyerahkan jaketku pada king kong cabull itu …." Jeta berkata dengan nada mulai bimbang. Berniat akan pergi, tetapi Faqih kembali menahan tangannya.

Wajah berkerudung itu pias dan memerah dengan gestur yang serba salah. Dia paham jika Faqih ingin cepat melanjutkan perjalanan.

"Sebenarnya jika diabaikan, lama-lama dia pun akan diam, kan? Ayolah pergi saja," ajak Jeta sambil menatap enggan pada Faqih.

"Jangan, tolonglah, Nona. Dia akan mogok makan hingga sakit dan harus kubawa ke dokter hewan. Biayanya sangat mahal ...," keluh pemilik primata.

"Lepaskan saja di habitatnya, Pak ...," saran Jeta merasa kesal.

"Inginnya seperti itu. Tapi dia sudah seperti saudaraku. Memelihara dia suadh dari kecil," ucap pemilik rumah makan terlihat sedih dan galau. Jeta pun terdiam tampak bingung sambil memegangi erat jaket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status