Share

Bab 32. Bekerja Pada Faqih

Gadis berkerudung yang anggun, modis dan cantik itu benar-benar menahan nafas saat pintu bergerak ditarik ke dalam. Perlahan terbuka lebar dengan lelaki berdiri di balik pintu berteralis besi. Wajah yang senantiasa tampak rupawan pun menyembul.

Sesaat menatap Jeta dengan datar dan tanpa senyum. Gadis berwajah pucat meski cantik itu juga sedang menatap lebar padanya tanpa kedip. Bibir manisnya merapat tanpa senyum samar pun.

"Assalamu'alaikum," sapa Jeta akhirnya.

Tidak tahan dengan pandangan pemilik appartment yang tidak ramah. Jauh-jauh datang dari Jawa ke Batam sebagai tamu, disambut senyum pun tidak. Padahal dia juga yang mengundang.

Faqih memang arrogant sekali. Itulah sebab Jeta tidak melempar senyum, enggan tidak dibalas.

"Wa'alaikumsalam," sambut Faqih dengan suara bergema stereo. Lelaki itu juga mengangguk dan berubah sedikit ramah. Jeta merasa lega dengan respon baiknya.

"Sudah sampai? Ilyas, apa kalian sudah makan?" Faqih mengalihkan pandang kepada asisten sekaligus sang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status