Share

Si Kembar Pearson

“Aku tidak menyangka ayah akan pergi secepat ini. Aku baru datang ke rumah sakit untuk bergantian jaga dengan ibu. Namun, yang kudapati justru jasad ayah yang sudah terbujur kaku. Selama ini aku tidak bersikap baik padanya.” Emma menutupi wajah dengan kedua telapak tangan. Dia menangis tersedu-sedu, meratapi kepedihan karena rasa sesal mendalam.

“Aku juga tidak di sana saat ayah tiada. Padahal, aku baru melihat keadaannya sebelum pergi ke pertemuan bisnis.” Laura terdiam sejenak. Sesaat kemudian, istri Christian tersebut meraih tangan Emma. “Ayo, bangun. Kita harus turun dan menyambut para pelayat,” ajaknya. 

“Aku tidak bisa, Laura. Aku merasa bersalah pada ayah.” Emma bergeming, meski Laura sudah menariknya agar berdiri. 

“Jangan begitu. Jika kau meras

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status